Gerakan Tanah Terjadi Lagi di Gunung Sapu Sukabumi, 10 Rumah ...
KOMPAS.com/BUDIYANTO Longsoran di Gunung Sapu yang diduga memicu bencana pergerakan tanah di Kecamatan Curugkembar, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (19/8/2016).…

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana gerakan tanah kembali terjadi di sekitar Gunung Sapu, Kecamatan Curugkembar, Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini terjadi di Dusun Cihideung, Desa Sindangraja, sejak Selasa (28/11/2017). Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04:00 WIB itu.
Hingga Rabu (29/11/2017) p etang, pemerintah Desa Sindangraja mencatat, data sementara gerakan tanah tersebut berdampak pada rusaknya 10 rumah, di antaranya empat rumah rusak berat, 25 hektar lahan persawahan, serta beberapa titik jalan tertimbun dan retak.
''Sekarang bertambah jadi enam rumah yang rusak berat, sebelumnya hanya empat yang rusak berat. Sedangkan empat rumah rusak sedang,'' kata Sekretaris Desa Sindangraja, Deni Sukmaya, kepada Kompas.com saat meninjau lokasi bencana, Rabu petang.
Baca juga: Pergerakan Tanah Gunung Sapu Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak
Sebulan sebelumnya, lanjut Deni, bencana gerakan tanah juga sempat terjadi pada Minggu (1/10/2017) subuh. Pada saat itu, sembilan rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang, dan 10 rumah terancam.
''Musim hujan ini sudah dua kali terjadi bencana gerakan tanah. Padahal, sebelumnya tidak pernah terjadi,'' ujar dia.
Deni menjelaskan, untuk bencana gerak an tanah yang terakhir ini, warga yang rumahnya rusak berat sudah mengungsi ke rumah keluarga atau kerabatnya yang terdekat.
''Kami juga ingin memindahkan rumah panggung ke tempat aman. Namun, belum ada lahannya. Rencananya di lahan kehutanan. Kami akan koordinasi dengan Perum Perhutani,'' jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, Kecamatan Curugkembar merupakan daerah yang rawan bencana gerakan tanah, terutama di wilayah sekitar Gunung Sapu.
''Di sekitar Gunung Sapu ini sudah beberapa kali terjadi gerakan tanah. Untuk Desa Sindangraja baru tahun ini, sebelumnya bencana gerakan tanah sering terjadi di Desa Nagrakjaya dan Cimenteng,'' kata Usman di sela peninjauan ke Desa Sindangraja.
Usman menuturkan, terjadinya kembali gerakan tanah di sekitar Gunung Sapu ini perlu pengkajian dari Badan Geologi. Terlebih lagi, peristiwa in i terjadi di tempat yang baru di Desa Sindangraja.
''Kami juga menunggu rekomendasi dari Badan Geologi,'' ujar mantan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi itu.
Baca juga: Bencana Pergerakan Tanah di Sukabumi Termasuk Tipe Rayapan
Kompas TV Siklon cempaka mengakibatkan cuaca ekstrem, khususnya di pulau Jawa.Terkini Lainnya

Arab Saudi Tangkal Terorisme dengan Diskusi dan "Hidup Mewah"
Internasional 30/11/2017, 12:09 WIB
Cerita Korban Kebakaran Cinere Bellevue yang Hampir 2 Bulan Tinggal di Hotel
Megapolitan 30/11/2017, 12:06 WIB
100 Pasangan Asal China Bakal Nikah Massal di Sri Lanka
Internasional 30/11/2017, 12:06 WIBTito Yakin Jumlah Massa Reuni 212 Menyusut Dibanding Setahun Lalu, Ini Alasannya
Nasional 30/11/2017, 12:04 WIB
Kunjungi Lokasi Longsor di Yogyakarta, Sultan Sebut Tak Perlu Relokasi
Regional 30/11/2017, 12:03 WIB
Penyandang Disabilitas Ini Sukses Bangun Bisnis dari Nol
BrandzView 30/11/2017, 12:00 WIB
Gerakan Tanah Terjadi Lagi di Gunung Sapu Sukabumi, 10 Rumah Terdampak
Regional 30/11/2017, 11:57 WIB
MUI Ingatkan Jajarannya Tak Terlibat Politik Praktis Pilkada 2018
Nasional 30/11/2017, 11:56 WIB
Yorrys Sebut Pertemuan DPD I Golkar dengan Jokowi Dipimpin Airlangga Hartarto
Nasional 30/11/2017, 11:50 WIB
Bangku Pihak KPK Kosong, Hakim Praperadilan Minta Petugas Cari KPK
Nasional 30/11/2017, 11:44 WIB
KPK Minta Sidang Praperadilan Setya Novanto Mundur 3 Minggu
Nasional 30/11/2017, 11:43 WIB
Kebebasan Pers di Dunia Menurun Drastis dalam 10 Tahun Terakhir
Internasional 30/11/2017, 11:42 WIB
DPD Golkar Temui Jokowi, Bahas Apa?
Nasional 30/11/2017, 11:38 WIB
Rusunami DP 0 Rupiah Mulai Dipasarkan Akhir 2018, Cicilannya...
Megapolitan 30/11/2017, 11:36 WIB
Tidak ada komentar