Hebat, Guru Kumpulkan Rp44 juta untuk Korban Rob - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Hebat, Guru Kumpulkan Rp44 juta untuk Korban Rob

Hebat, Guru Kumpulkan Rp44 juta untuk Korban Rob

Post Views: 69 SALURKAN â€" Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso didampingi sejumlah pejabat saat menyerahkan bantuan hasil pengumpulan guru di Kota Pekalong…

Hebat, Guru Kumpulkan Rp44 juta untuk Korban Rob

Post Views: 69 Bantuan Guru

SALURKAN â€" Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Soeroso didampingi sejumlah pejabat saat menyerahkan bantuan hasil pengumpulan guru di Kota Pekalongan, Rabu (29/11).
M. AINUL ATHO’

KOTA PEKALONGAN â€" Kepedulian sosial yang tinggi ditunjukkan oleh guru-guru di Kota Pekalongan. Memperingati Hari Guru beberapa waktu lalu, para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut berhasil mengumpulkan dana hingga Rp44 juta dari hasil iuran spontan.

Seluruh uang yang terkumpul itu kemudian disalurkan untuk membantu warga yang berada di daerah rob. Ada tiga kelurahan yang menjadi sasaran pemberian bantuan dari para guru yakni di Kelurahan Bandengan, Kelurahan Padukuhan Kraton dan Kelurahan Kandang Panjang.

Penyerahan bantuan di K elurahan Bandengan sebesar Rp15 juta, dilakukan sekaligus dalam kegiatan ‘wisata sambil beramal’, Minggu (26/11) lalu. Sementara untuk Kelurahan Padukuhan Kraton sebesar Rp15 juta dan di Kelurahan Kandang Panjang sebesar Rp14 jutaa diserahkan pada Rabu (29/11) dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Soeroso dan diserahkan kepada karang taruna di masing-masing kelurahan.

Soeroso menjelaskan, seluruh anggaran yang terkumpul itu merupakan sumbangan dari seluruh guru secara spontan dalam rangka memperingati Hari Guru. “Ini spontan, tidak ada paksaan atau rencana apapun. Para guru sepakat mengumpulkan sumbangan untuk membangu korban rob dan terkumpul dana Rp44 juta,” jelasnya.

Menurut Soeroso, gerakan tersebut merupakan bentuk profesionalisme guru dari sisi kompetensi sosial. Sehingga guru di Kota Pekalongan tidak hanya berkompeten untuk melaksanakan tugas dan profesinya namun juga bisa meningkatkan kompetensi sosial. “Jadi guru tidak hanya berkompeten di kelas saja, tapi juga di tengah kehidupan bersosial,” tambah Soeroso.

Kepedulian ini, lanjutnya, juga merupakan bentuk upaya guru untuk juga hadir di tengah masyarakat. Banyak tenaga pendidik di Kota Pekalongan yang sudah bisa hadir dan berjuang membangun lingkungan di tengah masyarakat. Sementara guru yang kesehariannya bertugas di kelas, kemudian mencoba mecari tahu apa yang bisa dilakukan. “Sebagian dari kami tidak bisa langsung terjun ke lapangan, ke tengah masyarakat. Sehingga melalui momentum Hari Guru kami mencoba untuk berbuat sesuatu yang setidaknya bisa untuk membantu atau meringankan beban saudara kita yang berada di wilayah terdampak rob,” terang mantan Kepala SMAN 3 tersebut.

Selanjutnya, ia juga menyatakan bahwa kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi bukti bahwa guru dapat memberikan keteladanan. Saat ini, pendidikan karakter menjadi hal utama yang ditekankan dalam mendidik siswa siswi di sekolah. “Kegiatan ini menjadi bukti bahwa guru juga mem berikan keteladanan yang diharapkan bisa menjadi contoh. Apalagi saat ini sebagian dari guru sudah sejahtera. Kemana larinya kesejahteraan yang diterima itu, salah satunya diwujudkan melalui kegiatan ini,” katanya.

Ketua Karang Taruna Padukuhan Kraton yang juga aktifis rob Pabean, Agus Riyanto mengatakan, bantuan yang datang dalam bentuk uang tunai biasanya dikoordinir, kemudian diberikan kepada warga dalam bentuk sembako. “Kami akan data berapa warga yang membutuhkan melalui RT dan RW untuk kemudian kami berikan bantuan berupa sembako. Banyak warga yang masih membutuhkan dan bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami,” tuturnya.

Mengenai kondisi rob di Pabean, ia mengatakan bahwa saat ini masih ada empat RW atau 25 RT dengan jumlah sekitar 700 rumah yang masih tergenang rob. Kondisi itu terjadi karena saat ini banyak pembangunan infrastruktur berupa peninggian jalan yang justru membuat kondisi rumah lebih rendah. Akibatnya terendam genangan rob.

“Bulan ini air rob bertambah tinggi. Mungkin karena tingginya air laut ditambah musim penghujan yang mulai datang. Apalagi dari dulu Pabean juga terkenal dengan daerah cekungan, sehingga sangat mudah terendam dan sulit surut. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga untuk memenuhi kehidupan sehari-hari,” tandasnya. (nul)

Penulis: M. Ainul Atho’ & Redaktur: Abdurrahman

Sumber: Google News | Warta 24 Pekalongan

Tidak ada komentar