Kemacetan di Kabupaten Bekasi Semakin Parah
Kemacetan di Kabupaten Bekasi Semakin Parah Abdullah M Surjaya Kamis, 30 November 2017 - 07:16 WIBSalah satu tiktik kemacetan di Kabupaten Bekasi yakani, Plaza Sentra Grosir Cikarang.F…
Kemacetan di Kabupaten Bekasi Semakin Parah
Abdullah M Surjaya

Untuk mengatasi kemacetan itu, Dinas Perhubungan kewalahan mengurai kemacetan parah tersebut. Bahkan, penguraian kemacetan itu selalu dibantu oleh petugas dari Satuan Lalu L intas Polres Metro Bekasi dibeberapa titik simpul kamecetan di Kabupaten Bekasi.
âAda lima titik simpul kemacetan diwilayah kami,â kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Suhup pada wartawan Rabu (29/11/2017). Kelima titik simpul itu berada di Pasar Tambun, Pasar Induk Cibitung, perempatan Plaza Sentra Grosir Cikarang (SGC), Pasar Tumpah Lemahabang.
Terakhir berada di perbatasan Kabupaten Bekasi-Kabupaten Karawang. Penyebab kemacetan di Pasar Tambun, kata dia, karena pasar ini berada di jalan negara yang menghubungkan Kota Bekasi ke jalan pantura. Kebanyakan pengendara mobil dan angkutan umum melewati jalur ini.
Bahkan, kemacetan di daerah ini sering diakibatkan karena penumpukan kendaraan di pertigaan jalan arah ke Stasiun Kereta Api Tambun. Kemudian, di titik simpul kemacetan di Pasar Induk Cibitung dikarenakan jalur ini kerap dijadikan parkir on street yang memakan badan jalan.
Sedangkan untuk kemacetan di sekitar Plaza Sentra Grosir Cikarang (SGC), se ring terjadi karena di jalan ini setiap harinya dijadikan sebagai tempat mangkal angkutan umum secara sembarangan.âKemacetan jalan pasar tumpah Lemahabang karena bahu jalan digunakan pedagang,â ungkapnya.
Sementara di perbatasan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Penyebab kemacetan di titik ini yaitu kondisi jalan yang merupakan bottle neck sehingga tidak mampu menampung jumlah kendaraan. Selain itu, di jalur Inspeksi Kalimalang juga tidak terhindarkan kemacetan itu.
Selain itu, kata dia, pihaknya memastikan bakal menambah perangkat teknologi pengatur lalu lintas. Anggaran Rp2,5 miliar pun rencananya bakal dialokasikan untuk pembelian kamera pengawas (CCTV) serta membangun teknologi âlampu stopanâ otomatis pada tahun depan.
Rencana tersebut dinilai dapat mengurangi kepadatan kendaraan yang kerap terjadi di sejumlah ruas jalan. Meski sebenarnya, saat ini Kabupaten Bekasi telah memiliki 12 titik jalan yang dilengkapi CCTV, namun kemacetan tetap tidak terhinda rkan.
Selain menambah CCTV, anggaran sebesar itu akan digunakan untuk penyempurnaan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu merah perempatan.âRencana APILL dapat berfungsi secara otomatis sesuai kepada jalan, ini bisa mengurai kemacetan yang ada,â tegasnya.
Sekretaris Organisasi Daerah (Organda) Kabupaten Bekasi Yaya Ropandi menilai Dinas Perhubungan tidak memiliki solusi terkait persoalan kemacetan yang berdampak pada menurunnya pendapatan awak angkutan umum.âKemacetan semakin parah setiap harinya,â katanya.
Menurutnya, persoalan kemacetan di Kabupaten Bekasi sudah semakin parah, Pemerintah Kabupaten Bekasi terkesan tidak bisa melakukan menanggulangi kemacetan.âSangat berdampak pada turunnya pendapatan awak angkutan umum, kita rugi waktu maupun bahan bakar,â ucapnya.
Berdasarkan data Sistem Administrasi Manungal Satu Atap (Samsat) Kabupaten Bekasi, ada sekitar 11 ribu kendaraan baru yang tercatat ada di Kabupaten Bekasi setiap bulan. Hingga O ktober, jumlah kendaraan bermotor yang tercatat sebanyak 1.551.601 unit. halaman ke-1 dari 2
- 1
- 2
Tidak ada komentar