Mau Anak Sehat dan Tinggi ? Ini Rahasianya, Mudah dan Murah Kok - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Mau Anak Sehat dan Tinggi ? Ini Rahasianya, Mudah dan Murah Kok

Mau Anak Sehat dan Tinggi ? Ini Rahasianya, Mudah dan Murah Kok

Mau Anak Sehat dan Tinggi ? Ini Rahasianya, Mudah dan Murah Kok Manfaatkan makanan berbahan lokal, mudah dan murah, tidak mesti mahal dengan harapan anaknya bisa tu…

Mau Anak Sehat dan Tinggi ? Ini Rahasianya, Mudah dan Murah Kok

Mau Anak Sehat dan Tinggi ? Ini Rahasianya, Mudah dan Murah Kok

Manfaatkan makanan berbahan lokal, mudah dan murah, tidak mesti mahal dengan harapan anaknya bisa tumbuh sehat

Mau Anak Sehat dan Tinggi ? Ini Rahasianya, Mudah dan Murah KokISTIMEWASeorang anak disuapi bapaknya dengan makanan yang dimasak sendiri oleh ibunya. Makanan yang dimasak sendiri jauh lebih sehat dibandingkan makanan pabrikan.

TRIBUNSUMSEL.COM, MUBA --- RANDI (15 bulan) terlihat lahap makan disuapi bapaknya Yopin, warga Desa Telukkijing Kabupaten Musi Banyuasin. Dia terlihat tertarik dengan aneka macam makanan yang ada di piringnya. Ada nasi dan ikan goreng dipotong filet. Di mangkuk terlihat sayur bayam lengkap dengan kuahnya. Di pinggir piring juga ada jeruk yang sudah dikupas dan dipilin satu-satu diletakkan berjejer.
Sesekali Randi memegang sendok yang dipegang bapaknya dan berusa menyuapkan sendiri ke mulutnya. Yopin pun membiarkan.
"Kalau di rumah, dia ini maunya makan sendiri," kata Yopin melihat anaknya yang aktif dan lahap makan.
Kepada Tribun Sumsel, Cindy sang istri mengaku bukan saat harus ikut lomba saja, menyiapkan makanan seimbang seperti ini.
"Saya sudah biasa di rumah, senang masak dan dibikin menarik buat anaknya makan," akunya.
"Di Posyandu Telukkijing kan sering diajari bagaimana mengolah bahan lokal jadi makanan menarik, saya praktikkan di rumah," timpal Cindy.
Ibu muda ini mengaku akan selalu memberikan makanan lokal kepada anaknya, dengan harapan anaknya bisa tumbuh sehat.
"Gak mau saya kasih makanan bubur-bubur pabrikan, bagusnya makanan rumahan. Yang jelas kita masak dan buat sendiri," ujarnya.
Kader posyandu Telukkijing, Hijrah didampingi Koordinator Fasilitator KGN IMA World Health Kabupaten Muba Sugianto didampingi Fasilitator Kecamatan Sungai Lais Novi mengatakan, Posyandu rutin menganjurkan agar orangtua memberikan makanan yang seimbang terutama harus ada unsur sayur dan buah.
"Dulu Posyandu itu hanya dianggap tempat menimbang bayi. Tapi sekarang Posyandu sudah lebih menarik. Ada penyuluhan di sana, mulai dari soal makanan
seimbang sampai konseling kalau ibu-ibu mau bertanya tentang tumbuh kembang anak," kata Sugianto.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin Salim SE SKM MKes dalam kesempatan memperingati Hari Kesehatan Nasional di Muba, mengajak orangtua agar memperhatikan asupan gizi,
baik bagi ibu hamil untuk kesehatan janinnya sampai pada tumbuh kembang anak usia hingga 24 bulan.
"Sehat berawal dari piring makan. Itu benar sekali. Ibu hamil harus makan makanan sehat, juga anak-anak," katanya.

Tinggalkan Makanan Pabrikan
Sementara Koordinator Bidan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kecamatan Sungai Lais Kabupaten Muba, mengakui selama ini, masyarakat sering memberikan makanan pabrikan kepada anaknya yang masih kecil bahkan bayi dibawah dua tahun.
"Di dusun ini, bayi baru lahir dikasih pisang, dikasih madu. Bayi umur empat bulan dikasih Chiki dan teh gelas, sudah biasa. Terus makan mi instan juga," kata Sumarni.
"Tapi itu dulu. Sekarang kita terus menerus mengkampanyekan bayi harus ASI eksklusif. Tinggalkan makanan pabrikan. Manfaatkan makanan berbahan lokal, mudah dan murah, tidak mesti mahal" jelasnya.
Ingin Anak Tinggi
Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Musi Banyuasin Leni Atriana SKM MKM, mengatakan asupan gizi yang cukup akan mewujudkan keinginan orangtua yang senang bila anaknya tumbuh sehat dan tinggi. Sebaiknya ini
dilakukan mulai 1.000 hari pertama kelahiran.
"Kalau dari lahir sudah dikasih makan pendamping ASI, siap-siap usus anak akan jadi lemah. Nyiapin makan yang praktis-praktis dari pabrikan, tunggu nanti dampaknya saat dia dewasa. Jadi harus
dipertimbangkan ya, pikirkan dari sekarang," ujarnya saat memberi penyuluhan di hadapan kader Posyandu dan warga, beberapa waktu lalu.
Anak mau sehat dan terhindar dari risiko stanting, maka semua aspek harus sehat.
"Sehat bangsaku, di mulai dari saya," ajak Leni.(weni wahyuny)

Penulis: Weni Wahyuny Editor: Lisma Ikuti kami di Pengacara Setya Novanto Akui Suka Kemewahan, Habiskan Rp 5 Miliar Sekali Liburan, Ini Sosok Istrinya Sumber: Google News | Warta 24 Musi Banyuasin

Tidak ada komentar