Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Minta Ulang Pengkuran Lahan - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Minta Ulang Pengkuran Lahan

Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Minta Ulang Pengkuran Lahan

Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Minta Ulang Pengkuran Lahan Sejumlah orang yang mengatasnamakan warga yang terdampak pembangunan…

Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Minta Ulang Pengkuran Lahan

Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Minta Ulang Pengkuran Lahan

Sejumlah orang yang mengatasnamakan warga yang terdampak pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, melayangkan protes

Warga Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Minta Ulang Pengkuran LahanWarta KotaSejumlah warga RW 07/05, Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, meminta pengukuran ulang lahan, Selasa (28/11/2017), terkait proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah orang yang mengatasnamakan warga yang terdampak pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, melayangkan protes dan meminta pen gukuran ulang lahan.

Hal tersebut disampaikan oleh sejumlah warga RW 07/05 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Joko Irianto, ketua paguyuban warga terdampak proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengatakan, warga meminta dilakukan pengukuran yang lebih autentik.

"Yang pertama tim BPN yang akan melakukan perbaikan terhadap ukuran tanah warga yang tidak sesuai oleh pihak BPN," kata Joko Irianto, Selasa (28/11/2017).

"Atas musyawarah yang dilakukan, warga meminta tim PUPR dan BPN untuk melakukan pengukuran ulang tanah dan bangunan kami. Sementara, KJPP ditunda dulu hingga perbaikan selesai," sambungnya.

Menurut Joko, pengukuran sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Namun, hasil yang keluar, ukuran tanah warga tidak sesuai, sehingga warga meminta diukur ulang.

Baca: Ini Perjalanan Cinta Pangeran Harry dan Meghan Markle

Setelah ukuran selesai, baru warga mempersilakan KJPP menafsirkan harga. Sehingga, nanti hasil yang diterima warga tidak salah.

"Bayangkan, warga menerima hasil harga tersebut sesuai dengan harga tanah yang belum diperbaiki. Contoh, warga punya 100 meter tapi yang dibayarkan hanya 80 meter," papar Joko.

Warga lanjutnya, merasa dirugikan proyek ini. Namun, pihaknya mengaku mendukung penuh program pemerintah ini.

"Dampak proyek kereta cepat ini tentunya merugikan bagi kami, karena apa? Kami di sini sudah puluhan tahun dan kerukunan warga di sini sudah terjalin cukup baik. Jika nanti kita pindah, belum tentu mendapatkan warga yang seperti ini," tambah Joko.

Editor: Fajar Anjungroso Sumber: Warta Kota Ikuti kami di Pria Ini Bikin Heboh Karena Nikahi 3 Wanita Sekaligus! Ternyata Ini yang Terjadi Sebenarnya Sumber: Google News | Warta 24 Jakarta Timur

Tidak ada komentar