Buku Khazanah Aswaja Dibedah di Kepulauan Sula - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

May 16, 2025

Weather Location

Malut TERKINI:

Buku Khazanah Aswaja Dibedah di Kepulauan Sula

Buku Khazanah Aswaja Dibedah di Kepulauan Sula

Kepulauan Sula, NU Online
Buku Khazanah Aswaja karya Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur kembali dibedah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam, Sula, Maluku Utara, Jumat (15/12)…

Buku Khazanah Aswaja Dibedah di Kepulauan Sula

Kepulauan Sula, NU Online
Buku Khazanah Aswaja karya Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur kembali dibedah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam, Sula, Maluku Utara, Jumat (15/12). Pihak kampus menghadirkan salah satu penulis buku, Ustadz Yusuf Suharto, dan pembanding Guru Besar Akhlak Tasawuf UIN Sunan Ampel Surabaya KH Ali Mas'ud yang juga Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
Ketua STAI Babussalam sekaligus Ketua MUI Kabupaten Kepulauan Sula KH Abdurrahman Kari menyampaikan sambutan dan membuka bedah buku ini.
"Inti utama kegiatan ini adalah penguatan Aswaja dan silaturahmi sehingga kami sangat senang dengan kehadiran dua narasumber kita," kata Kiai Abdurrahman.
Ustadz Yusuf Suharto menyampaikan inti dari dari buku setebal 486 halaman ini. ia mengatakan bahwa praktik terbaik Islam itu dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
"Jadi, karena praktik yang ideal inilah maka ini dijadikan rujukan bagi golongan mayoritas umat Islam yang kemudian dikenal sebagai Ahlussunnah wal Jamaah. Islam pada masa Nabi itu adalah hakikat Aswaja, dan karena itu penamaan Ahlussunah wal Jamaah pada masa Nabi itu belum perlu," kata Ustadz Yusuf Suharto .
Namun demikian, kata Ustadz Yusuf, ada teori yang menyatakan bahwa sebagai istilah, Ahlussunah wal Jamaah itu sudah disampaikan oleh Rasulullah ketika ia menjelaskan tentang perpecahan umat Islam menjadi 73 golongan. Hal ini disampaikan Imam Ghazali dan Syekh As-Syahrastani dalam Al-Milal wan Nihal.
"Namun sebagai puncak Aswaja sebagai gerakan itu muncul pada era Imam Abul Hasan Al-Asy'ari, dan Imam Abu Manshur Al-Maturidy," katanya.
Kiai Ali Mas'ud menyatakan bahwa yang suka menyalahkan atau membid'ahkan amaliyah Muslim Nusantara adalah golongan yang kurang mengkaji.
"Yang suka menyalahkan dan mengkafirkan itu adalah dari golongan yang kurang membaca kitab-k itab karangan para ulama," kata Kiai Ali.
Acara ini dihadiri para pimpinan STAI Babussalam, para dosen, segenap aktivis NU yang ada di Ansor, Fatayat, PMII, dan mahasiswa STAI. (Red Alhafiz K)
Sumber: Google News | Warta 24 Kepulauan Sula

Tidak ada komentar