Erupsi Gunung Agung, Wisata Arung Jeram di Karangasem Ditutup
Erupsi Gunung Agung, Wisata Arung Jeram di Karangasem Ditutup Reporter: Bram Setiawan (Kontributor) …
Erupsi Gunung Agung, Wisata Arung Jeram di Karangasem Ditutup Reporter:
Bram Setiawan (Kontributor)
Editor:Nunuy Nurhayati
Sabtu, 2 Desember 2017 19:17 WIB
Loket Bali Mitra Wahana (BMW) Rafting tidak ada aktivitas setelah ditutup karena erupsi Gunung Agung/BRAM SETIAWAN
TEMPO.CO, Karangasem - Wisata olahraga arung jeram di kawasan Karangasem mulai lumpuh setelah erupsi Gunung Agung Bali. Hal tersebut dipicu lahar hujan yang bercampur dengan aliran sungai. "Saya sudah tutup sejak 25 November, karena tidak ada tamu datang setelah erupsi," kata pemilik Bali Mitra Wahana (BMW) Rafting, Wayan Sida, 66 tahun, Sabtu, 2 Desember 2017.
Baca: Bercampur Lahar Hujan, Wisata Kali Unda Bali Pikat Pelancong
Titik mulai BMW Rafting berada di aliran sungai Telaga Waja yang membelah perbatasan Desa Rendang dan Menanga. Aliran sungai tersebut masih jernih tidak tercampur lahar. "Hanya 6 kilometer saja jernih, setelah itu campuhan (pertemuan arus air) dengan sungai Yeh Sah, di sana sempat dilewati lahar," ujarnya.
Hal itu yang membuat Wayan Sida harus menutup sementara kegiatan bisnisnya untuk mempertimbangkan faktor keselamatan para tamunya.
Pada 27 November aliran sungai Yeh Sah mengental tercampur lahar. Adapun rute arung jeram yang ia tawarkan berada di dua titik lokasi berbeda. Ada yang sejauh 12 kilometer. Ada juga yang 15 kilometer. Dua jalur tersebut melintasi aliran lahar di sungai Yeh Sah.
Berdasarkan pantauan Tempo, dua bisnis wisata olahraga arung jeram lainnya yang berada tak jauh dari BMW Rafting juga tutup. Sida mengakui bisnisnya mengalami kerugian besar. "Karyawan mogok sudah saya sarankan untuk mencari pekerjaan yang lain," katanya.
Selain menawarkan arung jeram, kawasan BMW Rafting juga menyediakan fasilitas wisata olahraga flying fox. Itu pun, kata dia, juga harus ditutup. Alasannya pun sama, ia mengkhawatirkan kedatangan arus lahar yang tak bisa ditebak.
"Flying fox berada di tepian sungai, itu tetap berbahaya," tuturnya. Sida memiliki pengalaman saat letusan Gunung Agung pada 1963. Ia menceritakan saat itu area persawahan yang berada di tepi sungai tempat ia kini mendirikan bisnisnya terendam lahar.
Ia menjelaskan sebelum Gunung Agung mengalami erupsi, jumlah kunjungan perhari bisa mencapai 100 orang. Biaya arung j eram untuk satu orang seharga, Rp. 160 ribu. Sedangkan flying fox, seharga Rp. 100 ribu per orang. Bisnis arung jeram milik Wayan Sida sudah berjalan 4 tahun. Adapun flying fox baru 1 tahun.
"Tamu banyak dari luar negeri, ada Cina, Arab, Rusia, Australia dan Kanada," katanya.
Saat ini, ia tidak bisa menyiasati kelumpuhan pendapatan dari bisnis wisata olahraga yang dikelola bersama keluarganya. "Kami sabar menunggu, karena ini peristiwa alam. Saya sebagai pengusaha menunggu jalan keluar," ujarnya.
Namun untuk makan sehari-hari Sida mengandalkan dari hasil padi di sawahnya seluas 60 are. Sedangkan untuk penghasilan ekonomi, ia menjual buah kelapa dan pisang di kebunnya seluas 40 are.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga tidak beraktivitas di aliran sungai yang terdampak lahar Gunung Agung.
Kepala Bidang Mitigasi PVMBG Gede Suantika menjelaskan arus lahar dari letusan Gunung Agung sangat berbahaya. &qu ot;Itu (lahar) sifatnya mengental, menggerus sisi kiri dan kanan (sungai), karena air hujan tercampur material abu, pasir," katanya. Dia pun mengimbau para pelancong yang akan melakukan perjalanan wisata ke sana,"Jangan bermain-main di sana, sewaktu-waktu (lahar) datang sekaligus."
Terkait
Tanaman Rusak Terpapar Abu Gunung Agung, PVMBG: Itu Jangka Pendek
1 jam lalu
PVMBG: Gunung Agung Tremor Overscale ke-6 Siang Ini
2 jam lalu
Bercampur Lahar Hujan, Wisata Kali Unda Bali Pikat Pelancong
5 jam lalu
PVMBG Mencatat Ada Gempa Low Frequency di Aktivitas Gunung Agung
21 jam lalu
Libur Akhir Tahun, Catat Daftar Soto Enak di Nusantara Ini
2 hari lalu
NTT Tampil Beda, Kembangkan Wisata Padang Ternak untuk Pelancong
2 hari lalu
Liburan Akhir Tahun ke Ternate, Jangan Lupa Beli Olahan Rempah
4 hari lalu
Yang Sedang di Solo, Yuk Merapat ke Lereng Lawu Berburu Durian
4 hari lalu
Aksi Drama Kolosal dalam Acara Puncak Sail Sabang 2017
2 jam lalu
Menikmati Pesona Wisata di Kepulauan Seribu
7 jam lalu
Ribuan Orang Hadiri Reuni 212 di Monas
8 jam lalu
Mengenal Kerajikan Perak Kotagede Yogyakarta
9 jam lalu
Sail Sabang Promosikan Keindahan Wisata Bahari kepada Dunia
5 jam lalu
Pasca Banjir, Goa Pindul di Yogyakarta Tutup 3 Hari
2 har i lalu
Usai Dilanda Banjir, Guru di Sekolah ini Gelar Kelas Lesehan
4 hari lalu
Bandara Changi Putar Kisah Cinta Peranakan Singapura
5 hari laluMenyantap Kuliner Warisan Peranakan di Little Hong Kong Indonesia
Bercampur Lahar Hujan, Wisata Kali Unda Bali Pikat Pelancong

Andi Narogong Sebut Rapat E-KTP Digelar di Rumah Setya Novanto

Jalan Berliku Menanti OK Otrip Besutan dari Anies-Sandi

Anies Baswedan Hibahkan 360 M ke PGRI, Pegiat Pendidikan Protes

Menakar Amukan Gunung Agung

Bercampur Lahar Hujan, Wisata Kali Unda Bali Pikat Pelancong
5 jam lalu
Menyantap Kuliner Warisan Peranakan di Little Hong Kong Indonesia
23 jam lalu
Jalan-jalan di Musim Hujan, Apa Kata Dua Travel Blogger Ini?
1 hari lalu
Jejak Beteng Warnai Grebeg Maulud Yogyakarta Tahun Ini
1 hari lalu

Wisata Religi akan Dikembangkan di Palau Mansinam Manokwari
2 hari lalu
Libur Akhir Tahun, Catat Daftar Soto Enak di Nusantara Ini
2 hari lalu
Jupiter Aerobatic Team akan Bermanuver di Sail Sabang 2017
2 hari lalu
NTT Tampil Beda, Kembangkan Wisata Padang Ternak untuk Pelancong
2 hari lalu
Sepekan Ini Ada Pameran Lukisan dan Keris di Kota Pekalongan
2 hari laluHari-Hari Penting Dunia dan Libur Nasional di Desember 2017

Siap merencanakan kesibukan di akhir tahun sesuai hari-hari penting dunia dan libur nasional pada bulan Desember 2017.
Sumber: Google News | Warta 24 Karangasem
Tidak ada komentar