Integrasikan Penegakan Hukum di Bidang Perikanan, KKP ...
economy.okezone.com…
economy.okezone.com
- Home
- Economy
- Sektor Riil
JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah gencar melakukan pemberantasan tindak pidana di bidang perikanan. Berbagai upaya pun terus dilakukan oleh pemerintah semua mendukung hal tersebut.
Salah satunya adalah d engan menggelar acara Pelatihan Penanganan Perkara Kejahatan Perikanan dan Kejahatan terkait perikanan lainnya (IFFAI). Acara pelatihan ini diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Satuan Tugas (Satgas) 115 dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
BERITA TERKAIT +- MA Minta KKP Revisi UU Perikanan untuk Tindak Korporasi yang Melanggar
- Polemik Pengadilan Perikanan Daerah dalam Pemberantasan Ilegal Fishing
- Modus Baru, KKP Sebut Kapal Asing Manfaatkan Wilayah Perbatasan untuk Curi Ikan
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian KKP Muhammad Yusuf mengatakan pelatihan yang dilakukan pada kali ini untuk mengintegrasikan pemahaman yang sama antar lembaga. Sehingga dalam mengamalkan penegakan hukum di laut ada sinergi antara institusi terkait.
"Ini bukti nyata kami. Di sini satgas mengamalkan integrated kriminila justice sistem. Karena sudah modelnya ada dua ahli hukum ada tiga pendapat supaya tidak t erbangun seperti itu perlu diciptakan spirit yang sama pemahaman yang sama. Sehingga tidak bolak balik dan cepat selesai, Yang paling penting supaya mereka tidak kembali merampok disini. Kalau hakimnya sama ini kejahatan sama tugas satgas tidak lagi," ujarnya dalam Konferensi pers acara pelatihan IFFAI di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Baca juga: Berhasil Hemat Anggaran Rp8,4 Triliun, Menteri Susi Akui Belum Bahagia
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KKP Zaenal Mochtar mengatakan pelatihan pada kali ini merupakan yang kedua kalinya. Di mana sebelumnya ketiga instansi ini telah mengadakan pelatihan IFFAI di JCLEC, Semarang beberapa waktu yang lalu.
"Pelatihan di bidang perikanan international fish force kali ini, merupakan kelanjutan dari pelatihan pertama. Kalau pelatihan pertama ke teknik penyelidikan. Kalau dalam pelatihan kedua ini kita lebih kepada peningkatan terhadap tinda k pidana perikanan dan tindak pidana lain," jelasnya.
Menurut Zaenal, dengan pelatihan yang dilakukan ini dapat membuka wawasan terhadap modus-modus operasi. Pasalnya modus operasi pada saat ini terus mengalami perkembangan.
"Modus operasi kejahatan ini terus berkembang, para aktornya terus menyesuaikan dan ini akan terus berkembang, pelatihan jadi kunci bagaimana sdm memahami modus yang terjadi dan mengoptimalkan cara penanganannya," jelasnya.
Sebagai informasi, pelatihan pada kali ini dihadiri oleh 25 orang. Dimana keduapuluh lima orang tersebut berasal dari Hakim dan Jaksa dari wilayah yang banyak menangani tindak pidana perikanan seperti Aceh, Belawan, Sangihe, Bitung, Denpasar, Malik, Ternate, Sorong, Natunan hingga Jakarta Utara.
Baca juga: Kalah dari Singapura, KKP: Kita Belum Jadi Nomor Satu di Dunia Ikan Hias
Pelatihan lFFAl pertama telah diselenggarakan pada 17 sampai dengan 25 Maret 2017 di JCLEC. Semarang dengan fokus peningkatan pengetahuan dan keterampilan aparat penegak hukum dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana perikanan dan tindak pidana terkait lainnya.
Sementara pada pelatihan kali berfokus kepada peningkatan pengetahuan dan keterampilan Hakim dan Jaksa untuk menerapkan pendekatan multi rezim hukum dan pertanggungjawaban pidana korporasi terhadap kejahatan perikanan dan kejahatan terkait perikanan lainnya pada tahap penuntutan dan penjatuhan putusan. Penerapan pendekatan multi rezim hukum dan pertanggungjawaban pidana korporasi secara efektif diperlukan sehingga upaya penegakan hukum mampu menciptakan efek jera (deterrent effect) dan mengembalikan kerugian negara.
(rzk)
Berita Lainnya
-
DBS: BI Bakal Naikkan Suku Bunga di Level 5%
-
MA Minta KKP Revisi UU Perikanan untuk Tindak Korporasi yang Melanggar
-
Polemik Pengadilan Perikanan Daerah dalam Pemberantasan Ilegal Fishing
-
Modus Baru, KKP Sebut Kapal Asing Manfaatkan Wilayah Perbatasan untuk Curi Ikan
-
Kementerian ESDM Gelar Seleksi Terbuka untuk 3 Jabatan, Termasuk Dirjen Migas!
-
Waspadai Diskon Palsu Jelang Tahun Baru!
-
Jelang Tahun Baru, YLKI: Waspadai Barang Tidak Layak Konsumsi
-
Tahun Politik, Perdagangan Pelabuhan Diprediksi Tumbuh 4%
Berita Terkait
Kelautan & Perikanan- Berantas IIlegal Fishing, Ini Tantangan yang Harus Dihadapi Pemerintah
- Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Our Ocean Conference 2018
- Menteri Susi Ingin Gaji Pegawai KKP Naik
- Berhasil Hemat Anggaran Rp8,4 Triliun, Menteri Susi Akui Belum Bahagia
- Kalah dari Singapura, KKP: Kita Belum Jadi Nomor Satu di Dunia Ikan Hias
- Kumpulkan Suara, Menhub Bawa Delegasi ke Sidang IMO
- Status Gunung Agung Awas, KKP: Kita Monitor Terus!
- Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Ekspor Tuna Terhambat
- Ciptakan Sertifikat Elektronik, KKP Tandatangani Kerjasama dengan Lemsaneg
- Makin Langka, KKP Ingin Atur Operasi Penangkapan Ikan Tuna
Tidak ada komentar