Jembatan Desa Pemaron-Tukad Mungga Udah Berumur dan Rapuh
Jembatan Penghubung Desa Pemaron-Tukad Mungga Berumur 32 Tahun # PROMO SAMSUNG Galaxy On7 - Black # PROMO VIVO V5 - Gold # PROMO LENOVO Yoga Book Android…
# PROMO SAMSUNG Galaxy On7 - Black # PROMO VIVO V5 - Gold # PROMO LENOVO Yoga Book Android - Grey # PROMO ASUS Zenfone 4 Selfie Pro [ZD552KL] Gold # PROMO XIAOMI Redmi Note 3 3G - Grey
BULELENG â" Kondisi jembatan penghubung antara desa Pemaron dan Tukad Mungga dibangun sejak Tahun 1980, berumur sudah lebih dari 32 tahun dengan bahan konstruksi papan dek, kini kondisinya rapuh dan sangat meprihatinkan, bahkan sangat membahayakan bagi pengendara roda dua maupun roda empat, hal ini mendapat perhatian khusus dari Perbekel Pemaron Putu Mertayasa dan mengharapkan untuk segera mendapat penanganan serius dari dinas instansi terkait.
P erbekel Desa Pemaron, Putu Mertayasa mengungkapkan bahwa pihaknya sudah pernah mengajukan permasalahan tersebut ke Pemkab Buleleng, bahkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradyana sudah mengetahui pada saat menghadiri Upacara Adat di Pura Dalem Pemaron bulan lalu, kalau Jembatan tersebut sempit dan mengalami keretakan. Mertayasa pun sangat khawatir dengan kondisi seperti itu.
âKami sudah mengajukan, mengingat jembatan tersebut sempat berlubang dan beresiko buat pengemudi ditambah jalan yang sempit dan arus lalu lintas, pengemudi roda empat jarang ada yang mau mengalah kalau berpapasan diwilayah itu,â terang Perbekel Pemaron, Sabtu (02/12/2017).
Menurutnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah melakukan survey, pihak desa meminta agar papannya dilakukan penggantian sehingga pondasi jembatan lebih kokoh tapi kenyataannya dari pihak dinas hanya menembel ruas yang berlubang dan tidak mengganti papan dek. Perbekel Pemaron berharap agar ke depan semua papan diganti, dan dibangun lagi secara permanen sekaligus agar jembatan tua berpondasi papan agar tidak membahayakan.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng Ketut Suparta Wijaya ST, saat di konfirmasi (2/12/2017) menanggapi serius. Bahkan pihaknya berkomitmen untuk mengajukan permasalahan jembatan yang menghubungkan desa lain karena sudah berumur tua dan sangat beresiko.
âKita sudah menerima laporan tentang jembatan Pemaron, itu merupakan jembatan tua yang dibangun sejak tahun 85 dengan lantai papan dek, kondisinya sudah rapuh bersama papan deknya, dan sudah diprogramkan, cuman terbentur masalah anggaran. Kondisi jembatan sudah sempit dan tua dan segera dihitung dianggarannya, untuk dianggarkan pada tahun 2018 mendatang. Mohon masyarakat pengguna jalan bersabar dulu,â terangnya.
Dinas PUPR dengan keterbatasan anggaran tetap akan dijadikan prioritas pada TA 2018, dari hasil survey team PUPR memang ditemukan pergeseran dek papan yang menjadi pon dasi jembatan tersebut. âPermasalahannya karena keterbatasan anggaran, sehingga penangannya papan dek yang rapuh diganti untuk menutup lubang, papannya bergeser sehingga menjadi celah, sedangkan masalah diperlebaran, perencanaannya nanti jika diganti dengan kontruksi baru, minimal rabat kasar 5-6 meter, dengan pondasi tulang beton â pungkas Kadis Suparta Wijaya.
Dari pantauan media Beritadewata.com dilokasi jembatan yang terbuat dari besi serta papan dek dan berdekatan dengan Pura Dalem Desa Pemaron, dengan kondisi seperti itu aspal pada landasan jembatan sudah mulai mengalami retak dan berlubang bahkan beberapa kali sudah dilakukan penambalan oleh dinas terkait, para pengendara pun kini merasa was was dan berhati-hati saat melintas. Jembatan yang sudah berumur tua dan juga sempit serta padatnya arus lalu lintas pengguna jalan Pemkab Buleleng sebelumnya terkesan tutup mata.
Dibagikan: 46Sumber: Google News | Warta 24 Buleleng
Tidak ada komentar