Pasca Banjir, Warga Sriharjo Bantul Kesulitan Air Bersih - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Pasca Banjir, Warga Sriharjo Bantul Kesulitan Air Bersih

Pasca Banjir, Warga Sriharjo Bantul Kesulitan Air Bersih

Jumat 01 Desember 2017, 20:07 WIB Pasca Banjir, Warga Sriharjo Bantul Kesulitan Air Bersih Usman Hadi - detikNews Warga saat berobat di Posko Keseha…

Pasca Banjir, Warga Sriharjo Bantul Kesulitan Air Bersih

Jumat 01 Desember 2017, 20:07 WIB Pasca Banjir, Warga Sriharjo Bantul Kesulitan Air Bersih Usman Hadi - detikNews Pasca Banjir, Warga Sriharjo Bantul Kesulitan Air BersihWarga saat berobat di Posko Kesehatan PMI Bantul di Dusun Wunut. Foto: Usman Hadi Bantul - Warga Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Bantul kesulitan air bersih. Penyebabnya karena sumur-sumur warga tercemar, setelah wilayah ini diterjang banjir dan terdampak luapan Sungai Oya, Selasa lalu.
"Warga (korban banjir) masih membutuhkan sembako, pakaian, obat-obatan, penerangan. Tetapi yang paling penting warga butuh air bersih," kata Dukuh Sompok, Desa Sr iharjo, Hardono (62) kepada wartawan, Jumat (1/12/2017).
Hardono menerangkan, akibat diterjang banjir kurang lebih sebanyak 100 KK yang terdiri dari 355 jiwa warga Sompok harus mengungsi. Aktivitas dan perekonomian warga lumpuh.
"Di Dusun Sompok tidak ada korban jiwa. Hanya ada satu rumah roboh dan tujuh rumah rusak. Sejumlah fasilitas umum dan sekolah seperti TK juga kebanjiran," ungkapnya.
Dukuh Wunut, Desa Sriharjo, Sugiyatno menambahkan, ada sekitar 190 jiwa warga Dusun Wunut yang terdampak banjir. Namun sejumlah fasilitas rusak akibat bencana ini, bahkan sejumlah RT di dusun ini masih terisolasi.
"Akibat banjir akses jalan desa terputus," paparnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto menjelaskan, musibah banjir memang masih menyisakan masalah pelik di Desa Sriharjo. Warga, kata Dwi, masih kesulitan air bersih karena sumurnya tercemar akibat banjir.
"Di Sriharjo ada sekitar 200 sumur yang tercemar karena banjir. K arena kalau daerah terkena banjir, otomatis sumurnya tercemar. Oleh sebab itu pemerintah harus segera turun tangan mengatasinya," ujar Sugiyatno.
Salah seorang petugas medis PMI Bantul, Isna Ika Siti Nuryah mengatakan warga juga mulai mengeluh gatal-gatal.
"Warga mulai terserang rangen (kutu air), gatal-gatal karena lumpur," kata Isna.
Menurutnya, keluhan ini dianggapnya wajar, apalagi kondisi lingkungan berlumpur pasca wilayah ini diterjang banjir besar.
"Kami dari PMI Bantul baru hari ini membuka Posko Kesehatan di SD N Kedungmiri (Dusun Wunut). Hari pertama saja sudah ada 80 orang lebih yang berobat, mayoritas mengeluh terkena rangen (kutu air)," ujarnya.
Isna mengatakan, dengan kondisi curah hujan masih tinggi warga Dusun Wunut masih rentan terkena kutu air. Warga, kata Isna, saat ini membutuhkan bantuan obat-obatan terutama obat penyakit kulit dan vitamin.
"Sebenarnya obat persediaan kami (PMI Bantul) masih mencukupi (kebu tuhan warga). Tetapi memang warga masih membutuhkan obat-obatan seperti paracetamol, obat kulit sama vitamin," pungkasnya.
(sip/sip)Sumber: Google News | Warta 24 Bantul

Tidak ada komentar