Penderita HIV/AIDS di Purbalingga naik 3 kali lipat, bayi & balita ...
Merdeka > Peristiwa …
Merdeka > Peristiwa Penderita HIV/AIDS di Purbalingga naik 3 kali lipat, bayi & balita terinfeksi Jumat, 1 Desember 2017 02:34 Reporter : Abdul Aziz Ilustrasi HIV AIDS. Shutterstock/wavebreakmedia
Merdeka.com - Penderita virus mematikan HIV/AIDS (Human immunodeficiency virus/infection and acquired immune deficiency syndrome) di Kabupaten Purb alingga meningkat tiga kali lipat dalam setahun terakhir. Salah satu kenyataan yang paling miris, banyak balita dan bayi yang terinfeksi HIV dari ibunya.
Menurut data Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Purbalingga, pada kurun 2010â"2016, tercatat 168 kasus HIV/AIDS. Sebanyak 14 penderita di antaranya meninggal dunia. Sedangkan pada Januariâ"Oktober 2017 terdapat 60 kasus bahkan 12 di antaranya meninggal dunia.
Wakil Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, faktor resiko HIV/AIDS pada 2017 juga mengalami pergeseran. Jika pada kasus-kasus sebelumnya faktor risiko lebih pada kaum heteroseksual, pada 2017 ini banyak ditemukan kasus HIV/AIDS pada kaum lajang di kisaran usia produktif antara 18 â" 26 tahun.
Bahkan ditemukan pula banyak balita dan bayi yang terinfeksi HIV dari ibunya. Tercatat saat pemantauan pekan layanan HIV/AIDS, ada 22 balita dan 10 bayi terinfeksi HIV.
"Sungguh saya sangat miris," ujar Tiwi saat memberika n sambutan pada acara Peringatan hari AIDS Sedunia (HAS) di Pendapa Dipokusumo, Kamis (30/11).
Tiwi berharap kondisi tersebut menjadi keprihatinan bersama. Sebab, kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. Kondisi yang terpantau hanya di permukaan namun yang sesungguhnya jauh lebih banyak dari pada yang terpantau.
"Saya yakin masih banyak penderita HIV/AIDS di luar data yang belum terdeteksi. Ini harus kita cari. Karena itu tahun ini kita lakukan pekan pelayanan HIV, untuk mencari penderita lain agar perkembangan virus HIV bisa ditekan sekaligus untuk melakukan deteksi dini," katanya.
Tiwi juga meminta kepada para kader kesehatan, kepala Puskesmas dan KUA agar mendeteksi dini HIV/AIDS pada para Calon Pengantin (Catin). Setiap Catin yang akan menikah, hendaknya melakukan pre-skrining atau premarital test berupa tes HIV. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya mengurangi penyebaran HIV.
"Di samping itu, setiap ibu hamil di premester awal (3-4 bulan kehamilan-red) juga dihimbau untuk melakukan tes HIV," tambahnya.
Sekretaris KPAD, Heni Ruslanto menuturkan, pada peringatan Hari AIDS Sedunia kali ini lebih difokuskan pada upaya deteksi dini melalui kegiatan Pekan Layanan Kesehatan khususnya layanan VCT atau tes HIV/AIDS. Di Purbalingga, kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 27 November dan akan berakhir pada 2 Desember, sampai Rabu kemarin (29/11) telah melakukan tes kepada 1.159 orang secara sukarela. Mereka terdiri dari masyarakat umum, catin, ibu hamil dan kalangan aparatur.
"Di antaranya, terdapat hasil tes yang reaktif sebanyak 3 orang,â katanya. [lia]
Baca Juga:
Ribuan pengungsi Rohingya diduga mengidap HIV/AIDS70 Orang di Sukabumi kena HIV, terbanyak dari komunitas homoHomoseksual penyumbang angka HIV tertinggi di DKITularkan HIV ke puluhan perempuan, Valentino divonis 24 tahun buiIni pria Italia yang sebarkan virus HIV ke puluhan wanitaKPA sebut setiap hari 4 orang di Sulsel terinfeksi HIV/AIDSMemprihatinkan, temuan HIV/AIDS di Makassar capai 9.302 kasusTopik berita Terkait:
- Jakarta
- < /li>
Komentar Pembaca
Be Smart, Read More
Indeks Berita Hari IniRekomendasi
Subscribe and Follow
Temukan berita terbaru merdeka.com di email dan akun sosial Anda.
Sumber: Google News | Warta 24 Purbalingga
Tidak ada komentar