Tangis Korban Longsor Pacitan Pecah di Depan Khofifah ...
Banjir dan Longsor Tangis Korban Longsor Pacitan Pecah di Depan Khofifah, Penyesalan Ini Pun Terungkap Hadi menangis karena teringat ayahnya yang masih terkubu…
Banjir dan Longsor
Tangis Korban Longsor Pacitan Pecah di Depan Khofifah, Penyesalan Ini Pun TerungkapHadi menangis karena teringat ayahnya yang masih terkubur tanah longsor di rumahnya, Dusun Krajan, Desa Melati, Kecamatan Arjosari.
surya/rahadian bagusKorban banjir dan longsor Pacitan menerima bantuan dari Mensos Khofifah, Sabtu (2/12/2017).TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Hadi Waluyo (27) tak dapat menahan air matanya saat menerima uang santunan kematian dari Kementerian Sosial yang diserahkan langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawans a, di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jumat (1/12/2017) sore.
Ayahnya, Tumadi (75) menjadi korban bencana tanah longsor di Pacitan.
Hadi mewakili keluarganya, menerima bantuan uang santunan kematian sebesar Rp 15 juta dari Kementerian Sosial.
Hadi menangis karena teringat ayahnya yang masih terkubur tanah longsor di rumahnya, Dusun Krajan, Desa Melati, Kecamatan Arjosari, sejak Selasa (28/11/2017) pagi.
Baca: Cerita SBY Jadi Korban Banjir di Pacitan Semasa SMA, Rumahnya Terendam Hingga Sedada
"Saya sedih, ingat ayah saya. Saya belum sempat membahagiakan ayah saya,"kata Hadi dengan berkaca-kaca, saat ditemui Jumat (1/12/2017) sore.
Dia menuturkan, berdasarkan keterangan sejumlah tetangganya, saat itu ayahnya sedang mencangkul, membuang lubang buangan untuk air hujan di depan rumahnya.
Saat itu, kondisi sedang hujan deras. Tiba-tiba lereng di belakang rumahnya longsor dan menimpa rumahnya.
Ayahnya saat itu, tidak sempat melarikan diri dan tertimbun longsoran. Sementara ibunya, Tunji (65) berhasil diselamatkan tetangganya.
Dia mengaku sangat menyesal, karena pada saat kejadian ia tidak berada di rumah.
Halaman selanjutnya 123
Tidak ada komentar