YA AMPUUN, Ada 32 Balita dan Bayi di Purbalingga Terinfeksi HIV
YA AMPUUN, Ada 32 Balita dan Bayi di Purbalingga Terinfeksi HIV Adapun pada Januari-Oktober 2017 ini, terdapat 60 kasus penderita dengan 12 di antaranya meninggal d…
YA AMPUUN, Ada 32 Balita dan Bayi di Purbalingga Terinfeksi HIV
Adapun pada Januari-Oktober 2017 ini, terdapat 60 kasus penderita dengan 12 di antaranya meninggal dunia.

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG COM, BANJARNEGARA - Peningkatan kasus Human immunodeficiency virus/infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/Aids) di kabupaten Purbalingga selama 2017 memprihatinkan.
Selain peningkatan jumlah kasus yang hampir mecapai tiga kali lipat dibanding kasus HIV/AIDS pada 2016, adanya pergeseran faktor risiko juga membuat miris.
Menurut data Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Purbalingga, pada kurun 2010-2016, di kabupaten Purbalingga terdapat 168 kasus HIV/AIDS, 14 penderita di antaranya meninggal dunia.
Adapun pada Januari-Oktober 2017 ini, terdapat 60 kasus penderita dengan 12 di antaranya meninggal dunia.
"Pada 2017 ini peningkatanya signifikan dibanding 2016. Peningkatanya hampir tiga kali lipat. Kalau pada 2016 periode Januari - Desember hanya ada 23-25 kasus, pada 2017 ini sudah terdapat 60 kasus," ujar Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, pada acara Peringatan hari AIDS Sedunia (HAS) di Pendapa Dipokusumo, kemarin, Kamis (30/11).
Selain meningkat jumlah, menurut Wabup, faktor risiko HIV/AIDS pada 2017 juga mengalami pergeseran. Pada kasus-kasus sebelumnya, faktor risiko lebih pada kaum homoseksual.
Namun pada 2017 ini, terjadi pergeseran dimana banyak ditemukan kasus HIV/AIDS pada kaum lajang, yakni pada anak usia produktif berumur antara 18-26 tahun. Sebagian kasus di antaranya bahkan ditemukan pada balita atau bayi yang terinfeksi virus dari ibunya.
"Kemarin kami bahkan menemukan banyak balita dan bayi yang terinfeksi HIV dari ibunya. Saat pemantauan pekan layanan HIV/AIDS kemarin saya menemukan 22 balita dan 10 bayi terinveksi HIV. Sungguh saya sangat miris," jelasnya..
Kondisi tersebut tentu menjadi keprihatinan bagi semua stakeholder karena kasus HIV/AIDS, kata Wabup, seperti fenomena gunung es.
Halaman selanjutnya 12
Tidak ada komentar