Cuaca buruk, warga Ternate enggan berlayar
Ternate (ANTARA News) - Banyak warga Ternate, Maluku Utara (Malut), enggan berlayar dari wilayah perairannya ke berbagai kabupaten lainnya di Malut karena cuaca buruk disertai gelombang t…
Ternate (ANTARA News) - Banyak warga Ternate, Maluku Utara (Malut), enggan berlayar dari wilayah perairannya ke berbagai kabupaten lainnya di Malut karena cuaca buruk disertai gelombang tinggi di sekitar laut Ternate dan Tidore Kepulauan.
"Akibat cuaca buruk, saya membatalkan berlayar ke Sofifi dan Tidore," kata salah seorang warga Ternate, Rizal, di Ternate, Minggu.
Pembatalan untuk berangkat ke Sofifi, menurut dia, karena cuaca yang tidak baik disertai angin kencang, sehingga dikhawatirkan terjadi musibah saat berlayar.
Angin kencang yang melanda Kota Ternate dan Tidore merobohkan atap dermaga sepanjang 40 meter di Pelabuhan Rum, sehingga aktivitas pelayaran warga dialihkan ke Pelabuhan Feri Rum.
Ambruknya atap dermaga itu mengakibatkan aktivitas warga sempat terhenti, karena satu-satunya jalur kegiatan warga yang menggunakan jasa transportasi perahu cepat (speedboat) jurusan Tidore-Terna te (pergi dan pulang/PP) tersebut tidak bisa digunakan.
Selain itu, angin kencang tersebut merobohkan tribun lapangan sepakbola Sango Ternate, sehingga stadion tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk berbagai pertandingan.
Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate juga meminta nelayan yang menggunakan kapal berukuran kecil untuk mewaspadai cuaca buruk yang terjadi di perairan Pulau Halmahera.
Prakirawan Cuaca BMKG Kota Ternate, Vianca Adjie D Putra ketika dihubungi mengimbau para nelayan dan kapal cepat berukuran kecil harus mewaspadai tingginya gelombang, terutama di perairan Ternate, Pulau Halmahera dan Kepulauan Sula dalam sepekan terakhir.
Dia mengatakan, tingginya gelombang tersebut diakibatkan oleh adanya angin kencang dari arah timur barat laut dengan kecepatan 40 hingga 50 kilometer per jam dan diprediksi mulai 19 hingga 22 Januari 2018.
Selain itu, ia juga meminta agar jalur yang perlu diwaspadai terdapat pada lintasan Ternate-Bitung dan Halut-Pulau Morotai, dimana, jalur ini pada saat terjadi cuaca ekstrim maka akan berpotensi terjadi gelombang tinggi.
Apalagi, ia menambahkan untuk saat ini yang perlu diwaspadai adalah lintasan transportasi laut Ternate-Bitung, karena diketahui dalam beberapa hari ini tinggi gelombang sangat mengganggu aktivitas berlayar dari Ternate tujuan Bitung maupun Bitung-Ternate.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Tidak ada komentar