Petani Halmahera Utara Lakukan Panen di Lahan Seluas 90 Hektare - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Petani Halmahera Utara Lakukan Panen di Lahan Seluas 90 Hektare

Petani Halmahera Utara Lakukan Panen di Lahan Seluas 90 Hektare

Petani Halmahera Utara Lakukan Panen di Lahan Seluas 90 Hektare Yudi Setyowibowo Selasa, 16 Januari 2018 - 16:04 WIBMeski belum memasuki puncak panen raya, sudah se…

Petani Halmahera Utara Lakukan Panen di Lahan Seluas 90 Hektare

Petani Halmahera Utara Lakukan Panen di Lahan Seluas 90 Hektare

Yudi Setyowibowo

Petani Halmahera Utara Lakukan Panen di Lahan Seluas 90 Hektare
Meski belum memasuki puncak panen raya, sudah sepekan ini petani di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara masih terus melakukan panen, Selasa (16/1/2018). Foto/Balitbangtan Kementan
A+ A- JAKARTA - Meski belum memasuki puncak panen raya, sudah sepekan ini petani di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara masih terus panen padi. Selasa pagi ini (16/1/2018) panen masih dilakukan di desa Wonosari, Kecamatan Kao Barat.
Diperkirakan sekitar 90 hektare padi yang akan terus dipanen hingga akhir Januari. Varietas padi yang dipanen adalah Inpari 30 dan Mekongga seluas 3 hektare dengan kisaran produktivitas 6-7 ton perhektare.
Kegiatan panen padi kali ini menggunakan combine harvester dengan dikawal oleh Babinsa Kodim 1508/Tobelo.
Kehadiran tim Upaya Khusus (Upsus) Kementan dan Babinsa sebagai aparat teritorial disetiap kegiatan usaha tani padi turut meningkatkan motivasi petani untuk meningkatkan produksi di Hamahera Utara.
Ketua Kelompok Tani Rejeki I Desa Wonosari, Rohman mengatakan sangat terbantu dengan upaya pemerintah meningkatkan produktivitas padi mereka. "Kami berterimakasih dengan bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah," katanya di lokasi panen, Selasa (16/1/2018).
Sejak tahun lalu kelompoknya mendapatkan bantuan mesin panen combine harvester sehingga kegiatan panen jauh lebih cepat dan hemat. Untuk memanen lahan padi 1 hektare hanya membutuhkan waktu 2-3 jam dan hasilnya langsung berupa gabah kering panen.
Kendati terbantu, combine harvester yang besar ini juga memiliki kelemahan. "Mudah ambles di lahan sawah yang lumpurnya agak dalam, "ujarnya. (ysw) Follow Us : Follow @SINDOnewsSumber: Google News | Warta 24 Halmahera Utara

Tidak ada komentar