21 Titik di Magelang Terdampak Badai Cempaka - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

21 Titik di Magelang Terdampak Badai Cempaka

21 Titik di Magelang Terdampak Badai Cempaka

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebanyak 21 titik di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi bencana alam sebagai dampak siklon tropis cempaka. Sebagian besar berada di wilayah pegunung…

21 Titik di Magelang Terdampak Badai Cempaka

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebanyak 21 titik di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi bencana alam sebagai dampak siklon tropis cempaka. Sebagian besar berada di wilayah pegunungan.

Hal itu dikatakan Bupati Magelang, Zaenal Arifin, usai apel besar siaga bencana alam di lapangan drh Soerpardi, Kabupaten Magelang, Kamis (30/11/2017).

"Akibat badai cempaka itu, ada sekitar 21 titik di wilayah Kabupaten Magelang yang dilanda bencana. Walapun kecil tapi kita tetap harus bersiaga," kata Zaenal.

Sejauh ini, bencana yang terjadi berupa hujan angin dan tanah longsor. Kebanyakan melanda wilayah pegunungan Menoreh, meliputi Kecamatan Salaman dan Borobudur.

"Paling banyak memang di Menoreh karena kondisinya (tanah) cukup labil. Di bawah (tanah) batuan, sehingga mudah terjadi longsor. Tapi kami terus siaga memantau pergerakan," ungkapnya.

(Baca juga: Imbas Badai Cempaka, Magelang Dilanda Angin Kencang dan Tanah Longsor)

Salah satu langkah antisipatif, Pemerintah Daerah dalam hal ini Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), bersama Polri, TNI, puluhan komunitas relawan, dan stakholder lainnya menggelar apel siaga menghadapi potensi bencana di wilayah ini.

"Sebelum ada bencana harus ada siaga. Seluruh elemen masyarakat terlibat dalam tugas ini. Selain SDM juga menyiagakan peralatannya di dinas masing-masing," imbuh Zaenal.

Meski sudah ada puluhan titik bencana, Zaenal memastikan belum berpengaruh pada sektor pariwisata dan sektor lainnya. Pihaknya pun belum menaikkan status kebencanaan di wilayah Kabupaten Magelang sesuai rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Belum ada kenaikan status bencana. Sejauh ini BMKG belum memberikan rekomendasi. (Bencana) yang di Jogja sudah berangsur baik, badai bergerak keluar Pulau Jawa. Kita beharap keluar dari bumi Indonesia," tandasnya.

Kepala Pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto, menambahkan hujan angin dan tanah longsor mendominasi bencana akibat badai Cempaka di wilayah ini.

Angin kencang terjadi di Desa Sukorini dan Desa Keji Kecamatan Muntilan; Desa Kalijoso Kecamatan Secang dan Kelurahan Mendut Kecamatan Mungkid. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang hingga menutup akses jalan desa. Selain itu, pohon tumbang juga menimpa sebuah mushala dan rumah warga.

Sementara itu, Rabu (29/11/2017) sore, musibah tanah longsor terjadi di beberapa titik di lereng pegunungan Menoreh, meliputi Kecamatan Salaman, Kecamatan Borobudur dan di lereng Merapi Kecamatan Sawangan.

Kendati demikian, kata Edi, tidak ada warga yang mengungsi karena rumah-rumah yang terdampak tergolong sedang, seperti hanya mengenai dapur. Hal itu juga karena kesiapsiagaan petugas dan relawan di masing-masing daerah.

"Kami bergerak cepat, antisipasi, dan yang utama siap siaga, baik relawan maupun peralatan, kami on call. Setiap hari ada petugas piket dibagi dalam 3 shift. Tapi pasukan di luar itu siap," tegas Edi.

Berita Terkait

Imbas Badai Cempaka, Magelang Dilanda Angin Kencang dan Tanah Longsor

Dampak Siklon Cempaka Meluas, Korban Jiwa Mencapai 19 Orang

Sejumlah Sungai di Semarang Dikosongkan untuk Antisipasi Badai Cempaka

Dampak Siklon Tropis Cempaka, Magelang Paling Berpotensi Tanah Longsor

Terkini Lainnya

Ini Permintaan Jokowi untuk Munaslub Golkar

Ini Permintaan Jokowi untuk Munaslub Golkar

Nasional 30/11/2017, 17:37 WIB Kasus Dugaan Pelecehan Anak Berlarut-larut, Ombudsman Datangi Polresta Bogor

Kasus Dugaan Pelecehan Anak Berlarut-larut, Ombudsman Datangi Polresta Bogor

Regional 30/11/2017, 17:37 WIB Rumahnya Kena Banjir, Kerabat SBY Diungsikan

Rumahnya Kena Banjir, Kerabat SBY Diungsikan

Regional 30/11/2017, 17:37 WIB Anak Perempuan Rohingya Terpaksa Menikah Demi Dapat Jatah Makanan

Anak Perempuan Rohingya Terpaksa Menikah Demi Dapat Jatah Makanan

Internasional 30/11/2017, 17:30 WIB Munaslub Golkar Digelar Paling Lambat Pekan Kedua Desember

Munaslub Golkar Digelar Paling Lambat Pekan Kedua Desember

Nasional 30/11/2017, 17:29 WIB Atas Usul Anies, Halte Karet Kini Dilengkapi Mushala

Atas Usul Anies, Halte Karet Kini Dilengkapi Mushala

Megapolitan 30/11/2017, 17:24 WIB Kasus Politisi Kroasia Minum Racun, Belanda Gelar Investigasi

Kasus Politisi Kroasia Minum Racun, Belanda Gelar Investigasi

Internasional 30/11/2017, 17:22 WIB Gubernur Anies Mengaku Bahagia Akhirnya APBD DKI 2018 Disahkan

Gubernur Anies Mengaku Bahagia Akhirnya APBD DKI 2018 Disahkan

Megapolitan 30/11/2017, 17:20 WIB Gelombang Tinggi, 5 Kapal Putuskan B   alik Arah ke Pelabuhan Karimun

Gelombang Tinggi, 5 Kapal Putuskan Balik Arah ke Pelabuhan Karimun

Regional 30/11/2017, 17:18 WIB Andi Narogong: Saya Dijadikan seperti Sampah, seperti Bantargebang

Andi Narogong: Saya Dijadikan seperti Sampah, seperti Bantargebang

Nasional 30/11/2017, 17:16 WIB PPATK: Kelompok Teroris Manfaatkan Media Sosial untuk Cari Dana

PPATK: Kelompok Teroris Manfaatkan Media Sosial untuk Cari Dana

Nasional 30/11/2017, 17:14 WIB Pelapor Berharap Ahmad Dhani Segera Ditahan

Pelapo r Berharap Ahmad Dhani Segera Ditahan

Megapolitan 30/11/2017, 17:10 WIB Modus Baru Peredaran Narkoba Ditemukan Saat Operasi Nila Jaya 2017

Modus Baru Peredaran Narkoba Ditemukan Saat Operasi Nila Jaya 2017

Megapolitan 30/11/2017, 17:09 WIB 'Lelaki Seribu Janda' Juga Ingin Urus Duda Tua dan Anak Yatim Piatu

"Lelaki Seribu Janda" Juga Ingin Urus Duda Tua dan Anak Yatim Piatu

Megapolitan 30/11/2017, 17:02 WIB Hanya Anggia/Ketut yang Lolos ke Perempat Final

Hanya Anggia/Ketut yang Lolos ke P erempat Final

Olahraga 30/11/2017, 17:01 WIB Load MoreSumber: Google News | Warta 24 Magelang

Tidak ada komentar