Gelar Operasi Sikat III Krakatau 2017, Angka Kejahatan di Bandar ...
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Murbani Budi Pitono didampingi Wakapolres AKBP Boby Manurung dan Kasat Reskrim, Kompol Harto Agung, menggelar ekspose ungkap ka…
Kupastuntas.co, Bandar Lampung â" Pelaksanaan Operasi Sikat III Krakatau 2017 selama dua pekan ini, jajaran kepolisian di Bandar Lampung panen tangkapan penjahat. Sejak 15 hingga 27 November 2017 ini, Polresta Bandar Lampung berhasil mengamankan 37 pelaku kejahatan dengan 25 kasus.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Murbani Budi Pitono, mengatakan target dari Operasi Sikat III Krakatau 2017 ini adalah kejahatan C3, yaitu Curas (pencurian dengan kekerasan), Curat (pencurian dengan pemberatan), dan Curanmor (pencurian kendaraan bermotor).
Murbani memaparkan, dari 37 penjahat tersebut di antaranya kasus Curat 26 orang, Curas 5 orang, Curanmor ada 6 orang. âIni merupakan hasil tangkapan dari Polsek jajaran dan Polresta,â kata dia saat ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (28/11/2017).
Mantan Kapolres Banyumas ini mengatakan, dalam pengungkapan kasus ini tidak ada yang terlalu menonjol dan rata-rata memang kasus kejahatan biasa.
Untuk barang bukti yang diamankan, lanjutnya, yakni 11 unit sepeda motor, satu unit mobil, tiga bilah senjata tajam, enam set kunci letter T, satu unit TV, dan 14 batang besi rel.
Kapolresta mengklaim jika aksi kriminalitas di Bandar Lampung mengalami penurunan. Bahkan pengungkapan ini m elebihi target. Murbani berharap pada operasi sikat kali ini bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat Kota Bandar Lampung dan dapat menurunkan angka kriminalitas terutama kejahatan dengan kekerasan, Curanmor, Curat.
âKita harapkan kejahatan di Bandar Lampung mengalami penurunan, bahkan kalau bisa di Bandar Lampung ini bersih dari kejahatan,â ujarnya.
Berdasarkan analisa kriminalitas di Bandar Lampung, sambungnya, pada dua tahun yang lalu kasus jambret bisa tiga sampai lima kali, tapi sekarang dua kali.
âDan itu terus kita tekan, upayanya, pertama kita gencar patroli di tempat-tempat rawan. Kedua, kita menggelar strong point supaya anggota polisi siap dan cepat bergerak sehingga dapat memberikan rasa aman pada masyarakat. Lalu kita kuatkan hunting Reskrim, jadi ada anggota Reskrim yang setiap hari bergerak menggeledah orang yang mencurigakan di jalan. Kalau menemukan barang bukti dan diduga pelaku, langsung kita amankan,â tandasnya.
Tidak ada komentar