Disiksa dan Menggelandang di Jakarta, Perempuan Ini Akhirnya ...
Dinas Sosial DKI Jakarta S (19), perempuan asal Flores yang sempat disiksa majikannya dan menggelandang di Jakarta, akhirnya bertemu keluarga di Panti Sosial Perlind…
Dinas Sosial DKI Jakarta S (19), perempuan asal Flores yang sempat disiksa majikannya dan menggelandang di Jakarta, akhirnya bertemu keluarga di Panti Sosial Perlindungan Bakti Kasih, Jumat (1/12/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com - Bertemu dengan keluarga setelah berpisah selama tiga tahun menjadi kebahagiaan luar biasa bagi S (19), perempuan asal Flores, Nusa Tenggara Timur. Selama beberapa tahun terakhir S merasakan pahitnya mengadu nasib di Ibu Kota, mulai dari disiksa majikan hingga harus menggelandang di jalanan.
Kepala Panti Sosial Perlindungan Bakti Kasih Hariyanto menceritakan, kisah S bermula tiga tahun lalu saat dia memutuskan meninggalkan kampung halamannya untuk mencari nafkah di Jakarta. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan janji gaji Rp 2 juta per bulan.
"Dia tidak digaji sesuai perjanjian yang awalnya akan diberikan gaji Rp 2 juta per bulan ternyata hanya dibayar Rp 700.000," ujar Hariyanto ketika dihubungi, Sabtu (2/12/2017).
Tak hanya dicurangi soal upah, S juga disiksa oleh majikannya hingga dia jatuh dan terluka. Kekerasan ini meninggalkan trauma mendalam bagi S sehingga dia kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
S pun kabur dari rumah sang majikan. Karena tak memiliki kerabat di Jakarta, dia harus merasakan pahitnya tinggal di jalanan Ibu Kota.
"Karena mengalami kesulitan berkomunikasi, dia malah telantar dan menggelandang di Jakarta," ; kata Hariyanto.
Baca juga: Anak-anak Asuhan Dinas Sosial Juga Gratis Masuk Ancol
Dinas Sosial DKI Jakarta pun menjaring S dan menempatkannya di Panti Sosial Perlindungan Bakti Kasih. Selama beberapa tahun belakangan, S dirawat dan dibina di panti tersebut. Saat diidentifikasi awal, S sangat sulit untuk dimintai informasi asal-usulnya. Setelah konseling bertahap, akhirnya dia membuka diri dan membeberkan identitasnya.
Pihak Dinas Sosial pun menyebarkan berita orang hilang melalui media sosial, termasuk di Facebook dan grup WhatsApp perkumpulan warga Flores.
"Jadi petugas kami sebarkan foto S ini ke grup orang Flores, kemudian dengan sigap mereka kabarkan juga ke saudara-saudara mereka hingga kepala desanya," ucap Hariyanto.
Beberapa waktu lalu, informasi soal keberadaan dan kondisi S akhirnya sampai ke keluarganya. Pihak keluarga lalu mengontak panti dan menjemputnya pada Jumat (1/12/2017).
"Saat ini dia tel ah dijemput dan dapat kembali merasakan kehangatan keluarga," tutur Hariyanto.
Kompas TV Sejak itu, sejumlah petugas dinas sosial sudah mendatangi Sri untuk pindah ke panti jompo, namun Sri Mulyani menolak.
Tidak ada komentar