Disiksa dan Menggelandang di Jakarta, Perempuan Ini Akhirnya ...
Dinas Sosial DKI Jakarta S (19), perempuan asal Flores yang sempat disiksa majikannya dan menggelandang di Jakarta, akhirnya bertemu keluarga di Panti Sosial Perlind…

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertemu dengan keluarga setelah berpisah selama tiga tahun menjadi kebahagiaan luar biasa bagi S (19), perempuan asal Flores, Nusa Tenggara Timur. Selama beberapa tahun terakhir S merasakan pahitnya mengadu nasib di Ibu Kota, mulai dari disiksa majikan hingga harus menggelandang di jalanan.
Kepala Panti Sosial Perlindungan Bakti Kasih Hariyanto menceritakan, kisah S bermula tiga tahun lalu saat dia memutuskan meninggalkan kampung halamannya untuk mencari nafkah di Jakarta. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan janji gaji Rp 2 juta per bulan.
"Dia tidak digaji sesuai perjanjian yang awalnya akan diberikan gaji Rp 2 juta per bulan ternyata hanya dibayar Rp 700.000," ujar Hariyanto ketika dihubungi, Sabtu (2/12/2017).
Tak hanya dicurangi soal upah, S juga disiksa oleh majikannya hingga dia jatuh dan terluka. Kekerasan ini meninggalkan trauma mendalam bagi S sehingga dia kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
S pun kabur dari rumah sang majikan. Karena tak memiliki kerabat di Jakarta, dia harus merasakan pahitnya tinggal di jalanan Ibu Kota.
"Karena mengalami kesulitan berkomunikasi, dia malah telantar dan menggelandang di Jakarta," ; kata Hariyanto.
Baca juga: Anak-anak Asuhan Dinas Sosial Juga Gratis Masuk Ancol
Dinas Sosial DKI Jakarta pun menjaring S dan menempatkannya di Panti Sosial Perlindungan Bakti Kasih. Selama beberapa tahun belakangan, S dirawat dan dibina di panti tersebut. Saat diidentifikasi awal, S sangat sulit untuk dimintai informasi asal-usulnya. Setelah konseling bertahap, akhirnya dia membuka diri dan membeberkan identitasnya.
Pihak Dinas Sosial pun menyebarkan berita orang hilang melalui media sosial, termasuk di Facebook dan grup WhatsApp perkumpulan warga Flores.
"Jadi petugas kami sebarkan foto S ini ke grup orang Flores, kemudian dengan sigap mereka kabarkan juga ke saudara-saudara mereka hingga kepala desanya," ucap Hariyanto.
Beberapa waktu lalu, informasi soal keberadaan dan kondisi S akhirnya sampai ke keluarganya. Pihak keluarga lalu mengontak panti dan menjemputnya pada Jumat (1/12/2017).
"Saat ini dia tel ah dijemput dan dapat kembali merasakan kehangatan keluarga," tutur Hariyanto.
Kompas TV Sejak itu, sejumlah petugas dinas sosial sudah mendatangi Sri untuk pindah ke panti jompo, namun Sri Mulyani menolak.Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor di Flores, Dua Desa Lumpuh Total
Regional 02/12/2017, 09:29 WIB
Disiksa dan Menggelandang di Jakarta, Perempuan Ini Akhirnya Bertemu Keluarga
Megapolitan 02/12/2017, 09:10 WIB
Bupati Sukoharjo: Soal Bakal Cagub Jateng Itu Kewenangan Megawati
Regional 02/12/2017, 08:58 WIB
Fadli Zon: Reuni 212 Kegiatan yang Dijamin Konstitusi
Nasional 02/12/2017, 08:50 WIB
"Yacht" Asing Turut Ramaikan Sail Sabang 2017
Regional 02/12/2017, 08:44 WIB
Penjara di Sumut Overkapasitas, Peran dari Masyarakat Juga Diperlukan
Regional 02/12/2017, 08:18 WIBPengamat: Dedi Mulyadi Jadi Sekjen Golkar Itu Realistis
Regional 02/12/2017, 07:58 WIB
Terpeleset di Sungai, Rizky Ditemukan Tewas di Pantai Utara Sayung
Regional 02/12/2017, 06:16 WIB
Ini Penyebab Banjir di Gunungkidul Airnya Jernih
Regional 02/12/2017, 06:03 WIB
Cuaca Buruk Tak Surutkan Antusiasme Warga Berlibur ke Sabang
Regional 02/12/2017, 05:42 WIBBMKG Rekam Dua Bibit Siklon Tropis Selain Dahlia
Regional 02/12/2017, 05:21 WIB
Kata Sandiaga, Swasta Tertarik Biayai DP 0 Rupiah Berbasis Syariah
Megapolitan 02/12/2017, 05:06 WIB
Jawab Tantangan Susi, Sandiaga Minta Lomb a Renang Digelar di Danau Sunter
Megapolitan 02/12/2017, 04:55 WIB42 Orang di Semarang Terindikasi HIV/AIDS, Salah Satunya Balita
Regional 02/12/2017, 00:14 WIB
Tidak ada komentar