Kampung di Surabaya masih Banyak Langganan Banjir, Warga ... - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Kampung di Surabaya masih Banyak Langganan Banjir, Warga ...

Kampung di Surabaya masih Banyak Langganan Banjir, Warga ...

Single Focus Kampung di Surabaya masih Banyak Langganan Banjir, Warga Mulyorejo Minta Plengsengan Sungai Salah satu kampung yang masih menjadi langganan ban…

Kampung di Surabaya masih Banyak Langganan Banjir, Warga ...

Single Focus

Kampung di Surabaya masih Banyak Langganan Banjir, Warga Mulyorejo Minta Plengsengan Sungai

Salah satu kampung yang masih menjadi langganan banjir adalah di kampung Mulyorejo.

Kampung di Surabaya masih Banyak Langganan Banjir, Warga Mulyorejo Minta Plengsengan Sungaisurya/ahmad zaimul haqNORMALISASI SUNGAI - Alat berat mengeruk Kalimas di kawasan Kalimas Barat, Jumat (1/12/2017). Pengerukan endapan sungai untuk normalisasi sungai hingga tidak meluber saat hujan deras turun.

SURYA.CO.ID | SURABAYA - Keberhasilan upaya penanganan banjir di Kota Surabaya bisa dinilai saat musim hujan tiba. Nyatanya, sampai saat ini masih banyak wilayah S urabaya yang terendam banjir saat hujan lebat.

Salah satu kampung yang masih menjadi langganan banjir adalah di kampung Mulyorejo.

Tepatnya di seluruh Jalan Mulyorejo Tengah gg III, gg I, dan gang Pertanian RW 2, RW 3 Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo.

Setiap hujan lebat tiba, meski hanya satu jam lamanya, kampung ini segera terlanda banjir. Cukup tinggi, sekitar 40 sentimeter hingga 50 sentimeter. Banjir tersebut bahkan sampai masuk rumah warga.

Mudian, salah satu warga yang tinggal di Mulyorejo Tengah mengaku sangat terganggu dengan banjir yang kerap melanda kampungnya. Bahkan hal tersebut tak bisa membuat mereka tidur nyenyak setiap kali hujan deras tiba.

"Hujan deras satu jam saja, kampung kita sudah kena banjir, sampai masuk ke sumah penduduk, itu yang sangat membuat kami was-was," kata Mudian, Minggu (3/12/2017).

Dikatakan Mudian, banjir di kampung mmereka disebabkan karena ir sungai Pacar Keling yang sering meluap. Itu karena sungai tidak mampu menampung air hujan. Sehingga air sungai meluber ke jalan dan masuk ke kampung.

"Untuk menunggu surut tidak satu dua jam saja, tapi bisa sampai setengah hari baru bisa surut, kami hanya bisa menunggu," katanya.

Padahal, wilayah kampung mereka hanya berjarak tiga kilometer dari rumah pompa Kalisari.

Setiap banjir datang mereka hanya bisa melapor dan meminta untuk penyedotan segera, namun upaya yang dilakakukan tersebut sama saja tidak membuat penurunan air banjir lebih cepat.

Halaman selanjutnya 12
Penulis: Fatimatuz Zahro Editor: Parmin Ikuti kami di Jangan Ngeres Dulu! Kenyataannya 10 Foto Ini tak Seporno yang Kamu Bayangkan, Amati Baik baik! Sumber: Google News | Warta 24 Surabaya

Tidak ada komentar