Pemilik Pabrik Pil PCC di Semarang Untung Rp 2,7 M per Bulan
Senin 04 Desember 2017, 10:43 WIB Pemilik Pabrik Pil PCC di Semarang Untung Rp 2,7 M per Bulan Angling Adhitya Purbaya - detikNews Komjen Buwas dan Kapolda…
Senin 04 Desember 2017, 10:43 WIB Pemilik Pabrik Pil PCC di Semarang Untung Rp 2,7 M per Bulan Angling Adhitya Purbaya - detikNews
![Pemilik Pabrik Pil PCC di Semarang Untung Rp 2,7 M per Bulan Pemilik Pabrik Pil PCC di Semarang Untung Rp 2,7 M per Bulan](https://awsimages.detik.net.id//community/media/visual/2017/12/04/5cf8b48e-df25-45b4-9ed1-24cf55539cf8_169.jpeg?w=780&q=90)
Kepala BNN, Komjen Budi Waseso mengatakan dalam sehari mereka bisa menghasilkan 9 juta butir obat terlarang PCC dan Dextro. Keuntungan Rp 2,7 miliar yang diterima 2 tersangka utama yaitu Joni (38) dan Rongg o (52) sudah merupakan keuntungan bersih setelah menggaji karyawan.
"Rp 2,7 miliar dapat keuntungan bersih. Ini karyawan digaji Rp 9 juta, Rp 5 juta (per bulan), macem-macem," kata Buwas saat jumpa pers di lokasi, Jalan Halmahera, Semarang, Senin (4/12/2017).
Mereka mengirim produknya ke Kalimantan untuk diedarkan. Kemasan ada yang dikemas per 1.000 butir dan ada yang dikemas dengan memalsukan merek obat tertentu. Pengiriman bervariasi sesuai pesanan.
"Ini 1 dus 20 ribu butir. Pengirimannya ke wilayah-wilayah. Ada yang terima 1 orang 50 dos berarti 1 juta butir," tandas Buwas.
"Satu butir Rp 3.000 sampai Rp 6.000," imbuhnya.
Dari penghasilan yang sangat banyak itu, BNN bersama Polri akan melacak indikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU) termasuk aliran dana dari tersangka.
"TPPU-nya akan diungkap bersama PPATK akan telusuri, ada bukti transfer," pungkas Buwas.
Untuk diketahui, pabrik PCC berskala besar itu digreb eg hari Minggu (3/12) kemarin. Ada 13 tersangka diamankan termasuk dua pelaku utama. Selain di Semarang, pabrik PCC yang dikelola Joni juga digrebeg di Solo.
Buwas cukup geram dengan para tersangka karena keuntungan yang besar tersebut dinikmati dari penderitaan para pemakai obat yang rata-rata adalah anak-anak.
"Ini memang manusia biadab. Ini (pelaku) gemuk-gemuk kan, (pelaku) ketawa-ketawa. Kegemukan dari hasil penderitaan anak-anak," tegasnya.
(alg/sip)Sumber: Google News | Warta 24 Halmahera Tengah
Tidak ada komentar