Pemkab Bantul Siapkan Rp 19 Miliar Pasca Banjir
BANTUL (KRjogja.com) - Bupati Bantul Drs H Suharsono minta lurah dan camat segera mendata kerusakan infrastruktur dampak banjir di wilayahnya masing-masing. Data tersebut nantinya ba…
BANTUL (KRjogja.com) - Bupati Bantul Drs H Suharsono minta lurah dan camat segera mendata kerusakan infrastruktur dampak banjir di wilayahnya masing-masing. Data tersebut nantinya bakal dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan dalam tahap rehabilitasi. Karena dalam penanganan setelah banjir itu tidak hanya dilakukan pemerintah daerah. Tetapi juga pemerintah Provinsi DIY dan pemerintah pusat.
âSudah saya instruksikan lurah, camat segera saja mendata kerusakan akibat banjir, Senin besok harapan saya sudah ada data pasti,â ujar Suharsono, Jumat (1/12).
Setelah data masuk, pemerintah daerah bisa menentukan kebijakan dalam tahap rehabilitasi. Meski pemerintah akan memberikan bantuan, tetapi dipastikan tidak sesuai nilai kerugian. Karena sifatnya membantu, tentu besarannya menyesuaikan dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah. Sebagai contoh ketika sebuah bangunan t otal kerugian Rp 10 juta, pemerintah tidak bisa memberikan sebesar itu. âKami berikan barang material sesuai kebutuhan masyarakat,â ujar Suharsono.
Terkait dengan putusnya jembatan disejujmlah lokasi, hal tersebut nantinya proses penanganannya akan dibicarakan dengan pemerintah DIY. Nilai jembatan satu titik bisa mencapai miliaran, anggaran itu belum tentu pemerintah kabupaten sanggup. Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Bantul, Drs Dwi Daryanto MSi menambahkan, bupati Bantul punya anggaran tidak terduga sekitar Rp 19 miliar. Dengan jumlah itu akan dimanfaatkan untuk rehabilitasi sejumlah infrastruktur rusak akibat banjir. Dwi mengatakan, merujuk data terbaru, ada 12 jembatan di Bantul putus diterjang banjir.
Sementara Komunitas IOF 2 X1 Pengda DIY atau komunitas trail membangun jembatan semi permanen di Kedungmiri Sriharjo Imogiri. Ketua Komunitas IOF 2X1 , Agus Ungu mengatakan, bersama rekannya lainnya sengaja membuat jembatan semi permanen. âKawasan sisi timur Kedung Miri tersisolir karena tidak ada akses, jalan putus. Oleh karena itu dengan kemampuan seadanya kami berusahan membuat jembatan dengan susunan kayu, bambu serta kasur berisi pasir,â ujar Agus. (Roy)
Sumber: Google News | Warta 24 Bantul
Tidak ada komentar