Menalar Fenomena Danau Dadakan akibat Siklon Cempaka di ...
KOMPAS.com/Markus Yuwono Banjir di Padukuhan Wediwutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, airnya jernih.…

KOMPAS.com - Banjir di Gunung Kidul yang dipicu oleh siklon tropis Cempaka awal minggu ini menjadi pembicaraan. Bagaimana tidak, banjir terjadi di wilayah yang cukup luas, membentuk danau dadakan hanya dalam 30 menit. Plus, airnya jernih, tak seperti banjir umumnya.
Banyak yang kemudian bertanya-tanya soal bagaimana hal itu bisa terjadi. Mungkinkah Gunung Kidul punya saluran-saluran air yang bersih sehing ga banjirnya bisa jernih layaknya di Jepang?
Ahli geologi Rovicky Dwi Putrohari menjelaskan, danau dadakan tersebut bisa terjadi karena topografi Gunung Kidul sebagai daerah karst.
"Pada saat hujan biasa, air itu bisa mengalir melalui sungai-sungai bawah tanah. Namun akibat hujan ekstra tinggi seperti beberapa hari lalu, maka tidak semua air permukaan tadi mampu dialirkan oleh saluran alam ini," kata Rovicky.
Dihubungi Kompas.com, JUmat (1/12/2017), Rovicky menguraikan bahwa banjir Gunung Kidul tidak terjadi akibat mampernya saluran air seperti di Jakarta. Air juga tidak bercampur dengan lempung sehingga jernih.
Baca Juga: Banjir di Yogyakarta, Apakah Cuma gara-gara Siklon Cempaka?
"Sebetulnya, banjir di gunung kidul ini adalah sebuah air limpahan sungai bawah tanah dan airnya jernih," katanya.
"Yang sering membuat kotor adalah lempung (tanah liat) sementara di daerah kapur atau gamping jarang diju mpai lempung. Kapur atau gamping itu mudah larut, dan tidak menjadi tanah lempung yang seringkali menjadi "pengotor" air permukaan," urainya.
"Yang sering membuat kotor adalah lempung (tanah liat) sementara di daerah kapur atau gamping jarang dijumpai lempung. Kapur atau gamping itu mudah larut, dan tidak menjadi tanah lempung yang seringkali menjadi "pengotor" air permukaan,"katanya.
Diberitakan Kompas.com, Kepala Dukuh Wediwutah, Diarto, mengatakan, danau menggenangi daerahnya pada hari Selasa (27/11/2017). Sejak itu, debit air terus naik dan warga menduga air bersumber dari sumber air Wireneng, yang debitnya naik saat curah hujan tinggi.
Baca Juga: NASA Ciptakan Alat Peramal Banjir, Begini Cara Kerjanya
Air danaunya tidak berwarna keruh, tetapi jernih dan agak berwarna kehijauan jika dilihat dari puncak tertinggi. Air tersebut sudah menggenangi puluhan hektar lahan pertanian, peternakan ayam dan memu tus akses jalan desa.
"Ketinggian air sekitar 20 meter. Ada togor (tiang) listrik tidak kelihatan, malah air semakin tinggi. Jika dilihat dari sumbernya, airnya terus keluar," kata Diarto.
Rovicky mengungkapkan, fenomena danau dadakan di Gunung Kidul ini diharapkan bisa meningkatkan awareness soal daerah karst.
"Tidak seperti didaerah yang bukan gamping, biasanya air tersimpan dalam pori-pori batu pasir. Di daerah gamping, air banyak tersimpan di kantung-kantung air yang berupa goa dan sungai bawah tanah. Ini pelajaran bahwa penyimpanan air di daerah gamping (karst) itu berada pada kantung-kantung yang berbeda dengan daerah sedimen pasir. Itulah sebabnya penanganan daerah karst harus ekstra," katanya.
Terkini Lainnya

9 Mitos soal HIV, Lupakan, Jangan Sampai Terjebak Mempercayainya
Kita 02/12/2017, 19:00 WIB
Erupsi Gunung Agung, Seberapa B esar Dampaknya pada Cuaca?
Fenomena 02/12/2017, 17:20 WIB
Vaksin Dikembangkan, Harapan Baru Perangi HIV
Kita 02/12/2017, 16:56 WIB
Kenapa Siklon Cempaka Lebih Dahsyat Dampaknya Dibandingkan Dahlia?
Oh Begitu 02/12/2017, 15:27 WIB
Menalar Fenomena Danau Dadakan akibat Siklon Cempaka di Gunung Kidul
Oh Begitu 02/12/2017, 14:55 WIB
Dua Siklon Tropis Baru Berpotensi Muncul, Bibitnya Terdeteksi BMKG
Fenomena 02/12/2017, 11:43 WIB
Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Terinfeksi HIV daripada PSK, Kok Bisa?
Kita 01/12/2017, 17:05 WIB
Kenalkan, Ini Pseudoliparis swirei, Ikan dari Tempat Terdalam di Bumi
Fenomena 01/12/2017, 14:53 WIB
Tanaman Gandarusa Diteiti dan Ternyata Punya Zat Penghambat Virus HIV
Kita 01/12/2017, 13:55 WIB
Kejutkan Astronom, 11 Bayi Bintang Lahir di Dekat Lubang Hitam
Fenomena 30/11/2017, 21:35 WIB
Lebih Kuat dari Atlet Dayung, Apa Rahasia Perempuan Prasejarah?
Kita 30/11/2017, 21:05 WIB
Kenapa Nama Siklon di Indonesia Selalu Bunga? Ini Penjelasan BMKG
Oh Begitu 30/11/2017, 20:04 WIB
Ada Bakteri di Luar Angkasa, Mungkinkah dari Alien?
Oh Begitu 30/11/2017, 19:31 WIB
Apa Itu Kebocoran Katup Aorta yang Dialami Bondan Winarno?
Kita 30/11/2017, 18:21 WIB
Tidak ada komentar