Di Salatiga, Istilah "Trilogi Pembangunan" ala Orde Baru Muncul Lagi - Warta 24 Maluku Utara
GRID_STYLE

Post/Page

Weather Location

{fbt_classic_header}
www.uhamka.ac.id/reg

Di Salatiga, Istilah "Trilogi Pembangunan" ala Orde Baru Muncul Lagi

Di Salatiga, Istilah "Trilogi Pembangunan" ala Orde Baru Muncul Lagi

Arsip Humas Pemkot Salatiga Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris berbicara dalam Seminar Ketahanan Ekonomi dalam Rangka Penguatan Sumber Daya Alam sebaga…

Di Salatiga, Istilah "Trilogi Pembangunan" ala Orde Baru Muncul Lagi

Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris berbicara dalam Seminar Ketahanan Ekonomi dalam Rangka Penguatan Sumber Daya Alam sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan yang digelar Badan Kesbangpol Kota Salatiga, di Ruang Kalitaman Setda Kota Salatiga, Rabu (29/11/2017) siang.Arsip Humas Pemkot Salatiga Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris berbicara dalam Seminar Ketahanan Ekonomi dalam Rangka Penguatan Sumber Daya Alam sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan yang digelar Badan Kesbangpol Kota Salatiga, di Ruang Kalitaman Setda Kota Salatiga, Rabu (29/11/2017) siang.


SALATIGA, KOMPAS.com - Istilah " Trilogi Pemba ngunan" pada zaman Orde Baru kerap disebut setiap kali pejabat memberikan sambutan. Namun, sejak keruntuhan Orde Baru tahun 1998, frasa itu pun ikut hilang bak ditelan bumi.

Namun, dalam acara "Seminar Ketahanan Ekonomi dalam Rangka Penguatan Sumber Daya Alam sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan" yang digelar Badan Kesbangpol Kota Salatiga, di Ruang Kalitaman Setda Kota Salatiga, Rabu (29/11/2017) siang, kata-kata itu muncul lagi.

Adalah Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris, orang yang sengaja mengingatkan lagi filosofi "Trilogi Pembangunan", saat menyampaikan sambutan.

"Kita sudah lama tidak mendengar istilah Trilogi Pembangunan, yaitu berisi tentang stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan keadilan nasional. Sekarang ini kita disibukkan dengan pesta demokrasi di tiap level, dari pilihan wali kota, legislatif, gubernur, dan presiden," kata Muh Haris.

Menurut dia, formulasi pembangunan pada era pemerintahan Presid en kedua RI Soeharto itu masih jitu untuk mengatasi gejolak politik saat ini yang kerap mengganggu kinerja pemerintahan.

"Situasi politik jika terus-menerus bergejolak maka pembangunan tidak akan maksimal. Ada relevannya jika hal tersebut disuarakan lagi dalam sistem pembangunan yang berkelanjutan sekarang ini," jelasnya.

Baca juga: Salatiga Berpredikat Kota Paling Toleran Se-Indonesia, Wali Kota Ucapkan Terima Kasih ke Para Guru

Dalam kesempatan itu pula, Muh Haris berharap pelaku UMKM Kota Salatiga yang hadir di ruangan itu ikut membantu pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan di Kota Salatiga.

Dia menambahkan, kendati angka kemiskinan di Salatiga merupakan yang terkecil di Jawa Tengah yaitu 5,24 persen, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan upaya untuk meminimalisasi angka kemiskinan.

"Oleh karenanya, saya mengajak kepada para pelaku UMKM dan ibu-ibu PKK di Kota Salatiga membantu menurunkan menjadi 4,7 pers en dalam kurun waktu lima tahun ke depan," ajaknya.

Dia juga mengingatkan bahwa Salatiga saat ini menduduki peringkat ke-17 tingkat nasional daerah dengan warga cebol paling banyak. Hal itu juga menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat masih relatif rendah.

Sebab, menurut badan internasional, orang berbadan pendek sebenarnya disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi.

"Ini menjadi peringatan bagi kita untuk terus meningkatkan ketahanan pangan di kota kita tercinta ini," ujar dia.

Kompas TV Pemandangan indah dari lembah hingga persawahan tersaji di ruas jalan tol yang mencapai 17, 6 kilometer.

Terkini Lainnya

Kontras: Jangan Ada Intimidasi Dalam Pemeriksaan Saksi Kasus La Gode

Kontras: Jangan Ada Intimidasi Dalam Pemeriksaan Saksi Kasus La Gode

Nasional 02/12/2017, 10:00 WIB Banjir dan Longsor di Flores, Dua Desa Lumpuh Total

Banjir dan Longsor di Flores, Dua Desa Lumpuh Tota l

Regional 02/12/2017, 09:29 WIB Disiksa dan Menggelandang di Jakarta, Perempuan Ini Akhirnya Bertemu Keluarga

Disiksa dan Menggelandang di Jakarta, Perempuan Ini Akhirnya Bertemu Keluarga

Megapolitan 02/12/2017, 09:10 WIB Bupati Sukoharjo: Soal Bakal Cagub Jateng Itu Kewenangan Megawati

Bupati Sukoharjo: Soal Bakal Cagub Jateng Itu Kewenangan Megawati

Regional 02/12/2017, 08:58 WIB Fadli Zon: Reuni 212 Kegiatan yang Dijamin Konstitusi

Fadli Zon: Reuni 212 Kegiatan yang Dijamin Konstitusi

Nasional 02/12/2017, 08:50 WIB 'Yacht' Asing Turut Ramaikan Sail Sabang 2017

"Yacht" Asing Turut Ramaikan Sail Sabang 2017

Regional 02/12/2017, 08:44 WIB Penjara di Sumut Overkapasitas, Peran dari Masyarakat Juga Diperlukan

Penjara di Sumut Overkapasitas, Peran dari Masyarakat Juga Diperlukan

Regional 02/12/2017, 08:18 WIB Pengamat: Dedi Mulyadi Jadi Sekjen Golkar Itu Realistis

Pengamat: Dedi Mulyadi Jadi Sekjen Golkar Itu Realistis

Regional 02/12/2017, 07:58 WIB Terpeleset di Sungai, Rizky Ditemukan Tewas di Pantai Utara Sayung

Terpeleset di Sungai, Rizky Ditemukan Tewas di Pantai Utara Sayung

Regional 02/12/2017, 06:16 WIB Ini Penyebab Banjir di Gunungkidul Airnya Jernih

Ini Penyebab Banjir di Gunungkidul Airnya Jernih

Regional 02/12/2017, 06:03 WIB Cuaca Buruk Tak Surutkan Antusiasme Warga Berlibur ke Sabang

Cuaca Buruk Tak Surutkan Antusiasme Warga Berlibur ke Sabang

Regional 02/12/2017, 05:42 WIB BMKG Rekam Dua Bibit Siklon Tropis Selain Dahlia

BMKG Rekam Dua Bibit Siklon Tropis Selain Dahlia

Regional 02/12/2017, 05:21 WIB Kata Sandiaga, Swasta Tertarik Biayai DP 0 Rupiah Berbasis Syariah

Kata Sandiaga, Swasta Tertarik Biayai DP 0 Rupiah Berbasis Syariah

Megapolitan 02/12/2017, 05:06 WIB Jawab Tantangan Susi, Sandiaga Minta Lomba Renang Digelar di Danau Sunter

Jawab Tantangan Susi, Sandiaga Minta Lomba Renang Digelar di Danau Sunter

Megapolitan 02/12/2017, 04:55 WIB 42 Oran   g di Semarang Terindikasi HIV/AIDS, Salah Satunya Balita

42 Orang di Semarang Terindikasi HIV/AIDS, Salah Satunya Balita

Regional 02/12/2017, 00:14 WIB Load MoreSumber: Google News | Warta 24 Salatiga

Tidak ada komentar